JAKARTA, Wartapembaruan.co.id - Tiba-tiba menyeruak isu pemakzulan atau impeachment. Proses politik yang mewajibkan terbukti ada pelanggaran hukum yang fatal dari Paslon 02 Prabowo Gibran.
Secara hukum sulit membuktikan dimana pelanggarannya, demikian juga proses politik yang akan ditempuh sama sulitnya. Suka atau tidak, parlemen mayoritas telah membentuk klaster politik yang sangat kuat. Jelas langkah ini ilusi bukan hanya sia-sia. Hal tersebut di katakan Ketua Umum DPP Pelopor Pemimpin Nusantara .
PPN - ICP 08 Oktavianus Mansyur, ST, pada Kamis (18/01/24).
Menurutnya, sejak awal memang sudah terlihat kegamangan paska terbentuknya poros politik baru antara Prabowo dan Gibran. Serangkaian isu, langkah hukum, politik bahkan aksi-aksi massa mencoba secara terbuka dan terus menerus melakukan upaya-upaya mendowngrade Capres 02 Prabowo Gibran.
Hal tersebut lantaran Angka-angka survey Prabowo Gibran bergerak naik, dilapangan kerja-kerja politik pemenangan semakin intensif.
" Pola gerakan lama keluar, jurus-jurus usang kembali didaur ulang, berbagai kota, kampus dan elemen dijahit kembali. Berhasil ? Tidak, emosi bawah arus massa makin massif, luapan massa di seluruh negeri makin mengkristal. Konon, kecenderungan penumpang akan meloncat dari kapal yang akan karam, menyelamatkan diri masing-masing", begitulah ungkapan metafor dari Ketua Umum PPN ICP 08
Apakah akan berhenti. Jawabannya tentu tidak. Menggertak itu biasa, bisa memang serius melanjutkan gertakan atau sekedar upaya agar berunding. Pukul, rangkul. Tamparan keras memang. Menggunakan uniform yang telah dipublikasikan saja sudah tidak percaya diri. Secara ideologis komunikasi yang coba dibangunpun mustahil terjadi. Laksana air dengan minyak. Bahwa tidak ada yang abadi, biasa saja adigium ini, prakteknya sulit terjadi.
Menurut DPP Akademia dan Muda Nusantara sdra. Reyhan E . Mansyur, dan Dewan Pengurus Pelopor Pemimpin Nusantara diantaranya Sekjen Suhandrizal, S.Sos , Dan Bendum Sandra R Simangungsong, SH ,
" Jika upaya, langkah dan hal-hal lain guna mencapai sesuatu tidak tercapai, memang berpotensi membuat siapapun frustasi, berbagai upaya gagal membuat kalap dan kerap membuat langkah blunder, anehnya soal tawaran impeach yang siapapun mengetahui ini proses hukum & politik yang tak mungkin ditengah arus psikologi massa yang semakin solid menuju satu putaran", pungaskasnya.
Jalan politik merangkul, bukan memukul ini memang fenomenal sejak 2019 lalu itu. ***
Sumber: Ketua Umum Oktavianus Mansyur , ST da Ketua Dewan Pembina Mangapul Silalahi, SH , DPP Pelopor Pemimpin Nusantara (PPN - ICP 08)
Rs