Banda Aceh, Wartapembaruan.co.id -- Fathur Muda Angkasa Jubir IMP Seramoe Mekkah mempertanyakan keseriusan pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) regional Aceh dalam penyediaan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Aceh.
Berdasarkan pantauan pihaknya, ATM yang berada di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar sering mengalami eror, gangguan jaringan dan kehabisan uang di dalamnya sehingga menyebabkan masyarakat tidak bisa menarik uang dengan leluasa, dan hal tersebut merupakan keresahan seluruh masyarakat.
"Kita sering kecewa dengan ke-eroran yang sering terjadi. Hal ini dapat merugikan dan meresahkan nasabah. Setelah mengantri lama tiba-tiba malah nggak bisa narik uang. Hal tersebut membuat nasabah rugi waktu, capek dan kecewa. ATM BSI sering memberikan harapan palsu (PHP) kepada nasabah" Ucapnya. (3/1/24)
BSI selaku perbankan sayariah terbesar di Indonesia harusnya mampu memberikan layanan yang lebih baik sebagaimana yang telah di ekspektasikan masyarakat, lanjut fathur.
Apalagi di Aceh, dengan berlakunya Qanun no 11 tahun 2018, hampir seluruh masyarakat Aceh telah menjadi nasabah BSI yang merupakan perbankan syariah yang saat ini 13 besar di dunia tersebut.
"Kami sangat kecewa dengan keadaan tersebut, sudah 3 tahun BSI berdiri akan tetapi hal kecil seperti itu masih saja belum teratasi. Bagaimana katanya mau masuk 10 besar perbankan syariah di dunia? "
Fathur melanjutkan bahwa hal tersebut sangat berdampak terhadap Aceh pada umumnya selain berdampak langsung terhadap nasabah.
Menurutnya jika hal seperti itu terus terjadi maka akan mencoreng nama baik Aceh di mata pihak luar ketika pihak luar sewaktu-waktu akan menggunakan ATM BSi yang ada di Aceh.
" Kita malu ketika pihak luar masuk ke Aceh dan mengalami hal yang sama (ke-eroran BSI), kita kuatir mereka akan merepresentasikan seluruh perbankan di Aceh seperti itu, tentunya kita tak ingin hal tersebut terjadi " Ucap fathur.
Oleh karena itu pihak nya meminta kepada seluruh pihak-pihak yang ada di BSi, khususnya CEO regional BSI Aceh, kepala cabang dan pihak lainnya untuk serius menanggani hal yang berdampak langsung kepada rakyat kecil tersebut. Karna selaian dampak yang telah di sebutkan di atas masih banyak dampak-dampak negatif lainnya yang didapatkan dari kebrobrokan BSI yang ada di Aceh.
" Kita berharap ada langkah konkret dan serius dari stekholder BSi regional Aceh untuk menjaga kepercayaan dan kenyamanan seluruh nasabah" Lanjutnya.
Ketika ditanya lebih lanjut apa yang menjadi dampak lainnya selain yang sudah di sebutkan di atas, fathur mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyampaikan saat ini. Karena pihaknya akan menyuarakan ini secara langsung di depan kantor regional BSI 1 Aceh agar pihak BSI tau betapa pentingnya permasalahan ini.
" Untuk dampak negatif lainnya nanti kita akan sampaikan langsung di lapangan, karena hal ini sudah sering di sampaikan oleh pihak-pihak lain yang ada di Aceh tetapi masih belum ada langkah serius dari pihak BSI. Jadi kita akan langsung turun ke depan kantor BSI regional 1 Aceh untuk menyuarakan ini secara langsung, agar mereka (pihak BSI) tau betapa seriusnya masalah ini" Tutup fathur.
