Iklan

Alumni ITB Deklarasi Pejuang Perubahan Dukung Anies Baswedan

warta pembaruan
21 Januari 2024 | 5:20 PM WIB Last Updated 2024-01-21T10:20:23Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Tiga tokoh aktivis ITB, yakni Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, dan Hendry Harmen menggalang kekuatan alumni ITB untuk mendukung pasangan Capres - Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).

Sekitar 350 alumni ITB dari berbagai program studi dan angkatan menggelar Deklarasi Alumni ITB Pejuang Perubahan untuk pasangan AMIN.

Dalam deklarasi yang dihadiri Captain Timnas AMIN M Syauqi Alaydrus tersebut, Koordinator Alumni ITB Pejuang Perubahan Aji Firmantoro menyatakan, kegiatan ini tidak ada kaitan dengan IA ITB yang harus netral dalam Pilpres.

"Kita bukan politisi  tapi bukan orang yang buta politik sehingga kami tahu paslon mana yang harus dipilih dan paslon mana yang tidak layak dipilih," kata Aji Firmantoro.

Sementara itu, Jumhur Hidayat menyatakan, pasangan AMIN adalah pasangan capres yang membawa misi alumni ITB yaitu ajaran Trisakti Bung Karno yang mendasar kan pada kedaulatan politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian serta berkebudayaan.

Jumhur yakin pasangan ini akan melaksanakan ajaran Trisakti Bung Karno. Bukan dari apa yang diomongkan tapi apa yang dilaksanakan. "Anies bisa buktikan bangun JIS yang begitu susah bahkan tidak banyak yang tahu bagaimana mengangkat 3600 ton ke atas dan ternyata dilakukan oleh semua orang Indonesia," kata Jumhur.

Terkait kebudayaan, menurut Jumhur, Anies sudah menyampaikan rencana jika terpilih sebagai presiden jika kunjungan ke luar negeri akan membawa karya budaya Indonesia membawa branding karya budaya Indonesia.

Senada dengan Jumhur, aktivis ITB Hendry Harmen menyatakan, visi Anies yang sangat penting adalah pemerataan dan keadilan. Setiap kebijakan termasuk dalam bidang infrastruktur, Anies menempatkan keadilan dan kesetaraan no pertama, baru dilihat aspek kepentingan publik, ilmu pengetahuan (sains) dan terakhir aspek peraturan.

"Kalau soal ibukota (IKN) harus hati-hati jangan sampai suatu saat menjadi kota mati (ghost town) seperti ibukota Myanmar, Naypyidaw yang dipindahkan oleh pemerintah Myanmar dari ibukota lama Yangoon," kata Hendry.

Menurut Hendry, jika menjadi Presiden RI, Anies akan menggunakan empat prinsip dalam memutuskan sebuah kebijakan; 1) Prinsip keadilan dan kesetaraan, 2) Prinsip kepentingan umum, 3) Prinsip logic, ilmu, dan teknologi, dan 4) Prinsip aturan dan perundang-undangan.

Sementara Syahganda Nainggolan dalam pertemuan tersebut menyatakan, Anies adalah satu-satunya Capres yang percaya pada pikiran saintifik, rasional dan ilmiah dalam pembangunan. "Dan kami sebagai generasi yang cerdas tentu saja memilih capres yang berpikir waras untuk republik ini," pungkas Syahganda. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Alumni ITB Deklarasi Pejuang Perubahan Dukung Anies Baswedan

Trending Now

Iklan