Bengkalis Wartapembaruan.co.id- Ratusan masyarakat Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis-Riau, menggelar aksi demonstrasi di Kantor Camat Rupat , Rabu 20/12/2023.
Aksi demonstrasi ini dilakukan karena masyarakat yang tidak tahan lagi, dengan intervensi Camat Rupat di Pemilu tahun 2024 mendatang.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Muhammad Fadlan Hafis, mengatakan, pihaknya menerima banyak sekali keluhan masyarakat terkait intervensi Camat Rupat ini.
Menurut dia, berdasarkan laporan dari masyarakat, bentuk intervensi ini banyak ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama kalangan Guru.
"Guru yang harusnya bertugas menjadi pendidik, dipaksa menjadi 'Alat politik', diminta menjadi tim sukses, bahkan sudah ada yang dimutasi ke tempat jauh, hanya karena memiliki beda pilihan politik " jelasnya, Rabu (20/12/2023) kepada media ini.
Kemudian, dari peserta demonstrasi, Hafis juga menerima informasi tentang adanya ancaman pemberhentian bantuan sosial, kepada masyarakat miskin.
"Kami ingin sampaikan, bahwa Bansos itu adalah hak masyarakat, jangan dipolitisir, apalagi sampai masyarakat diancam, jika tidak memenuhi keinginan Camat, Bansosnya bisa di stop," kata dia.
Untuk itu, dengan adanya aksi ini, Hafis ingin mengajak seluruh masyarakat, baik yang ada di Rupat, maupun di Daerah lain, agar tidak terpengaruh dengan intervensi Camat.
"Kalau menemukan indikasi ASN yang tidak netral, terutama Camat, Lurah atau kepala Desa, jangan lupa didokumentasikan, kita laporkan Sentra Penegak Hukum Terpadu (Bawaslu, Kepolisian dan Kejaksaan) dan kita viralkan. Karena pesta demokrasi tidak boleh ada intervensi," tegasnya.
Aksi ini sendiri dimulai dengan long march dari Simpang Kampung Jawa sampai ke Kantor Camat. Long march ini menyita perhatian masyarakat, dan hasilnya banyak masyarakat yang akhirnya ikut dalam aksi demonstran tersebut .(Rilis)