Jambi, Wartapembaruan.co.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan, baru akan masuk di bulan Januari 2024 mendatang. Musim penghujan tidak sesuai dengan prediksi sebelumnya dan alami kemunduran lantaran terdampak El Nino. Masyarakat perlu mewaspadai dampak yang ditimbulkannya.
Pemerintah Provinsi Jambi bersama forkopimda dan Dinas terkait unjuk kesiapan dalam melakukan mitigasi bencana alam. Kegiatan ditunjukkan dalam apel kesiapsiagaan bencana Hidrometeorologi TA. 2023 yang dilakukan dilapangan bola Senaung Kab. Muaro Jambi, Kamis (21/12/2023).
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Kodim 0415/Jambi beserta Koramil jajaran mengikuti apel gelar pasukan sebagai upaya ikhtiar untuk ikut berperan meminimalisir bencana, korban dan kerugian.
Seperti diungkapkan sebelumnya bencana Hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembaban. Sementara bentuk bencana Hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin putih, gelombang dingin hingga gelombang panas.
Komandan Kodim 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono, S.H., M.I.Pol melalui Pabung Muaro Jambi Mayor Inf Beni menegaskan bahwa apel kesiapsiagaan bencana ini dapat dinilai merupakan elemen yang sangat berperan penting untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Ditambahkan bahwa kegiatan apel ini diharapkan dapat dijadikan momentum untuk memperkuat kerjasama penanggulangan bencana antar institusi/organisasi, dengan mengkaji kemampuan peralatan penunjang peringatan dini, evakuasi serta tanggap darurat, meningkatkan kapasitas SDM dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur, jelas Beni.
"Mudah-mudahan dengan adanya apel ini, semua yang terkait penanggulangan bencana sudah siap segala sesuatunya, baik personil, peralatan dan piranti lunak agar bisa masuk kesasaran dan dapat dijadikan untuk upaya evakuasi dengan segera, jika diperlukan." harapnya.
Apel gelar pasukan kesiapsiagaan bencana Hidrometeorologi selain diikuti oleh TNI dan Polri dalam bentuk barisan pasukan, juga diikuti BPBD, Basarnas, Dinas sosial, PMI, kwarda Pramuka, Pol PP, Dinas Perhubungan, Dinas PU, Dinkes dan masyarakat peduli lingkungan.
(Atat)