MAKASSAR, Wartapembaruan.co.id -- Pengusaha dan pemilik Restoran Rumah Kebun Bilibili sekaligus pemerhati UMKM di Sulawesi Selatan, Henny Anastasia, S.Pd, ME bekerjasama dengan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gowa, Rabu (06/12/2023) mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan makanan dan snack (makanan ringan).
Kepada media ini Kamis (07/12/2023), Henny menyampaikan, salah satu materi dalam pelatihan itu adalah bagaimana membuat snack yang menggunakan bahan ubi, singkong dan pisang yang merupakan potensi Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa.
Menurutnya, pelatihan ini dilakukan untuk UMKM yang dibina oleh PMD dan Kecamatan Bontonompo Selatan dalam rangka peningkatan keterampilan SDM masyarakat desa guna memanfaatkan potensi-potensi sumber makanan yang ada di Kabupaten Gowa.
Pelatihan berlangsung selama 5 jam di Kantor Desa Bontolangkasa dengan dihadiri oleh masyarakat yang berminat membangun industri kuliner.
Tampak hadir pula Sekdes Bontolangkasa Muhammad Naim Suro, S.Sos, Plt Kepala Desa Bontolangkasa Selatan sekaligus Sekcam Bontonompo Bakri Imba, S.Sos, Pendamping Desa Suherman, S.Pd serta Arminsyah Arifin selaku Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda, dan Ir. Hj. Takudaeng Parawansa yang juga seorang pemerhati UMKM.
Masyarakat sangat antusias sebab selain memberikan pelatihan pembuatan makanan dan snack yang berbahan dasar ubi, singkong dan pisang, Henny Anastasia juga memberikan solusi tentang bagaimana memasarkan produk-produk tersebut agar diminati dan dibeli oleh masyarakat desa sendiri serta masyarakat Gowa.
Pada kesempatan itu, Henny menyarankan agar pejabat-pejabat desa membantu masyarakat dengan membuat suatu sentra industri kue-kue basah dan kering serta dipasarkan oleh BUMDES dengan cara membuka pasar kue di sekitaran jalan-jalan poros yang menuju Kabupaten Gowa sebagai ole-ole dan penganan ringan masyarakat yang melintas disana.
Bantuan gerobak-gerobak yang menarik, indah dan teratur ditata untuk UMKM sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu yang tergantung dalam kelompok pembelajaran ini.
Diharapkan dengan hadirnya pasar subuh yang menjual kue-kue untuk disebarkan di warung-warung kopi ataupun untuk acara-acara masyarakat bisa dilaksanakan secara konsisten, intensif dan kontinyu.
"Pemerintah daerah diharapkan memberikan fasilitas ruang dan bantuan lainnya yang diharapkan bisa memajukan industri kue-kue basah di Gowa.
Masyarakat mengharapkan pelatihan ini bisa secara kontinyu dilanjutkan untuk membina dan melatih orang-orang muda yang masih menganggur," tandas Henny. (*)