Aceh Selatan, Wartapembaruan.co.id -- Muhammad Arianda Salah satu aktivis mahasiswa yang tergabung di Koalisi mahasiswa pemuda (KMP) Aceh Selatan menolak keras kedatangan pengungsi rohingya yang terus berdatangan di Aceh. Karna dengan kita melihat kondisi ekonomi masyarakat Aceh yg masih krusial ini masih banyak masyarakat yg layak di bantu.
Saya rasa secara kemanusiaan masyarakat aceh sudah banyak membantu pengungsi rohingya, jika kita terus membuka pintu dengan kedatangan etnis rohingya, mereka akan terbiasa dengan itu dan aceh akan menjadi tempat sasaran pendaratan mereka, sedangkan permasalahan internal aceh sendiri masih banyak yg harus di tangani.
Dari awal kedatangan pengungsi etnis rohingya sampai saat ini efek buruk yg terus terjadi dari yang melarikan diri dari tempat pengungsian juga adanya penyulundupan orang baru-baru ini terjadi. Dalam kasus ini kita harus berfikir kedepan sebelum mereka melakukan ulah lainnya, padahal mereka harus bersyukur karena sudah dibantu jangan membuat masyarakat lokal aceh terbebani, seperti kata pepatah aceh "tajok hate lake jantong" Di beri hati minta jantung.
Maka dengan ini saya tegaskan kepada pemerintah aceh khusus nya, untuk memperketat jalur perairan yg menjadi jalan instan kedatangan pengungsi rohingya. Seperti yang kita ketahui hari ini perairan Indonesia bagian aceh tidak terlalu ketat penjagaannya sehingga menjadi salah satu jalan alternatif tujuan mereka. Juga pemerintah Aceh harus serius dalam menangani kasus penyelundupan etnis rohingya dan segera tertibkan pengungsi rohingya yang sudah berada di aceh, karna masyarakat lokal aceh masih banyak yang membutuhkan beban moral dari pemerintah sendiri.