BANGKA, Wartapembaruan.co.id - Gencarnya upaya Pemkab Bangka selama ini dalam menurunkan kasus stunting kini mulai membuahkan hasil. Diprediksi akhir Desember 2023 jumlah kasus stunting di Kabupaten Bangka akan turun hingga 50 persen.
Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr Yogi Yamani, Rabu (29/11/2023).
Diketahui ada sekitar 320 kasus stunting di Kabupaten Bangka. Namun sejak M Haris dilantik Pj Bupati Bangka, upaya menurunkan stunting terus dilakukan dengan intervensi baik asupan makanan bergizi maupun intervensi kesehatan terhadap anak-anak stunting di desa sasaran.
"Dari hasil pendataan setelah dilakukan intervensi secara terus menerus hasilnya sangat menggembirakan tumbuh kembang anak anak stunting menjadi baik. Kita perkirakan akhir Desember ini sudah turun 50% dan target zero stunting April 2024 optimis akan tercapai," kata dr Yogi.
Diungkapkan Yogi, dari 60 desa di Kabupaten Bangka, jumlah kasus stunting yang tercatat di sistem di Kementrian Kesehatan sebanyak 320.
Kemudian Kemenkes melakukan penilaian kriteria dan hanya 10 desa yang masuk kriteria sebagai locus Stunting dengan jumlah kasus stunting 90. "Nah dari 90 kasus stunting inilah kita intervensi," tegas Yogi.
Kemudian Yogi mengatakan indikator penurunan terlihat dari kasus stunting di 10 Desa Locus di 3 Kecamatan di Kabupaten Bangka. Dari desa Locus ada 90 anak stunting yang dilaporkan di monitoring dan evaluasi.
Hasilnya, dari pendataan turun hanya 80 anak dan setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam dan intervensi hanya 68 anak yang stunting tersiasa. Anak-anak ini kemudian dilakukan intervensi secara kontinyu. Baik intervensi penyakitnya maupun status gizinya.
"Jadi kalau anak itu ada penyakit kita obati dan yang kekurangan gizinya berikan asupan gizi sehingga akan keluar dari data stunting. Perkembangannya semakin baik tumbuh kembang mereka," kata Yogi.
Lainnya, menurut Yogi, program pemberian asupan gizi ke anak stunting dilakukan selama 3 bulan berturut-turut. Sembari terus dipantau kenaikan berat badan dan tinggi badan mereka.
"Orangtuanya juga terus diberikan arahan agar anak-anak mereka tidak kekurangan gizi," tutup Yogi. (*)