Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Forum Pelestari Pencak Silat Keris Indonesia (FPPSKI) menggelar program PASOPATI dengan muatan acara "Gelar Budaya Pencak Silat Keris Kolosal" di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Keris Nasional dan mengenang 18 tahun penetapan keris oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia milik bangsa Indonesia pada tanggal 25 November 2005.
Menurut ketua FPPSKI, Narwan Riyadi, tanggal 25 November adalah tonggak sejarah luar biasa bagi bangsa Indonesia karena UNESCO menetapkan keris sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" pada tanggal tersebut. Meskipun penetapan Hari Keris Nasional belum dilakukan secara resmi oleh pemerintah pusat, FPPSKI selama tiga tahun berturut-turut selalu menyelenggarakan program dan acara untuk memperingati tanggal 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
Dalam acara ini, lebih dari 150 peserta dari berbagai perguruan pencak silat dan tamu undangan khusus seperti Ketua FPPSKI DPW Banten, Ketua FPPSKI DPD Serang, Ketua Umum Generasi Muda Mathla’ul Anwar Bpk. Ahmad Nawawi, S.Si, M.Si, serta Ketua Umum Kominitas Pecinta Tosan Aji JAYAKARTA, turut hadir. Acara juga dihadiri oleh beberapa pimpinan perguruan pencak silat, Budayawan Keris Romo Tony Junus Kanjeng ngeGung, dan pengelola Museum Kebangkitan Nasional.
Ketua Umum FPPSKI menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sebagai peringatan, tetapi juga sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat, terutama kepada Presiden Ir. Joko Widodo. FPPSKI berharap agar tanggal 25 November segera diresmikan sebagai Hari Keris Nasional.
Program PASOPATI yang diselenggarakan oleh Forum Pelestari Pencak Silat Keris Indonesia di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta dengan tema "Keris, Kilauan Budaya Pesona Cipta Wicaksana, Kebanggaan Indonesia," kita bersatu untuk menjunjung tinggi warisan leluhur kita. Tujuan program ini sangat mulia, mencakup pelestarian Keris melalui seni Pencak Silat, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai budaya Keris, dan mempromosikan seni Pencak Silat Keris sebagai warisan budaya Indonesia yang tak ternilai.
Ketua Umum FPPSKI berharap bahwa Ir. Joko Widodo, di tahun-tahun akhir jabatannya, dapat mendengar aspirasi dari para pelestari Keris untuk menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Keris Nasional, sehingga peristiwa ini akan meninggalkan legacy positif dan semakin mengharumkan nama beliau di kalangan pelestari Keris.