Iklan

Respon Cepat Keluhan Masyarakat Pelaksana Jalan Pompa Air Langsung Turun

warta pembaruan
04 Oktober 2023 | 2:44 PM WIB Last Updated 2023-10-04T07:44:33Z


TANJUNGPINANG, Wartapembaruan.co.id
- Pelaksanaan Rehabilitasi Lingkungan Jalan Pompa Air, Gang Damar I, RW 01 Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, merespon cepat permintaan warga untuk memasang tanggul yang menyebabkan rumah warga di lokasi tersebut tergenang air saat hujan turun. 

"Ini lagi dikerjakan oleh pekerja kita. Sebenarnya kita buka lambat merespon permintaan warga, akan tetapi rencana pemasangan tanggul pada Sabtu 30 September lalu batal karena hujan. Disamping itu, pekerja kita ada yang kita kerjakan ditempat lain,"kata Acai, Rabu (04/10)

Acai sangat memaklumi desakan dari warga tersebut yang menginginkan pemasangan tanggul tersebut cepat dilaksanakan, sebab menurutnya kondisi cuaca yang sewaktu-waktu bisa hujan lebat

"Saya memaklumi perasaan warga disana, mungkin takut kalau kembali hujan. Tapi percayalah bahwa kita udah mulai mengerjakan apa yang dikeluhkan masyarakat disana. Sekali lagi, bukan kita menunda pekerjaan itu dengan kesengajaan, akan tapi karena Sabtu kemarin itu kondisi hujan dan pekerja memang dijadwalkan dipekerjakan lain, maka kita undur. Sekarang udah mulai dikerjakan,"kata Acai.

Ia juga mengharapkan kedepannya komunikasi yang baik seperti saat ini dapat dibangun kedepannya, sehingga proses pembangunan itu membawa manfaat kepada masyarakat.

"Kita berharap kedepannya komunikasi yang baik seperti saat ini dapat kita pertahankan, sehingga manfaat pembangunan ini dapat dirasakan masyarakat dengan baik,"harapnya.

Proyek tersebut merupakan Program Pembangunan Permukiman pada kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur Pemukiman di Kawasan Strategis Daerah Kabupaten Kota Tanjungpinang yang dikerjakan oleh CV Jastindo Gradana dengan konsultan Pengawas dari CV Karya Rupadhatu dengan nilai kontrak Rp199. 609.829,20.

Sebelumnya Pemilik rumah, Muhirman yang berada persis di jalan lingkungan tersebut mengaku bahwa akibat semenisasi jalan tersebut rumahnya tersebut bak kolam.

"Air turun ke bawah tak terbendung lagi jika hujan 5 menit saja. Air masuk ke rumah. Bagaimana kalau hujan deras berjam-jam. Penyebabnya tidak rata semenisasi sehingga turun ke bawah rumah kami," katanya, Rabu (4/10).

Menurut warga tersebut, saat pengerjaan pihak kontraktor diduga tidak memikirkan kemana air akan pergi. Seharusnya, sambung Muhirman, dipikirkan saat pengerjaan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. 

"Kan gitu," kata pria yang biasa disapa Aba ini.

Menurutnya pada saat proses pengerjaan jalan lingkungan tersebut, Muhirman sudah menyampaikan keberatan kepada pekerja. Sebab, efek dari semenisasi tersebut bakal membuat rumahnya tergenang air. Prediksinya tersebut kini menjadi kenyataan.

"Masalah tanggul yang semula sudah ada di tembok depan rumah kami yang dihancurkan, sudah kami komplain pada pekerja saat itu. Tapi kata pekerja tunggu proyek selesai baru dibuat lagi. Sehingga saya dan seorang warga berinisiatif membuat sendiri dibantu sama pekerja di lapangan. Pekerja mereka membantu semen. Kami mencetaknya untuk dipasang," jelas Aba.

Kemarin, kata dia, sudah disurvei pada 23 September 2023. Kontraktor berjanji akan dipasang pipa agar air tak turun ke teras rumah.

"Setelah seminggu disurvei sampai sekarang belum ada tanggapan dan realisasinya," tegas Aba.

"Kalau kontraktor tersebut tak bisa kerjakan antar saja bahan biar warga yang kerjakan. Kasih upah kerja ke warga. Jangan sampai timbul kerugian terhadap rumah yang kami tempati. Apakah mereka mau ganti rugi kalau air sampai masuk ke rumah kami. Bisa rusak kan barang-barang elektronik. Kan gitu," tambahnya lagi.

Terkait dengan komplain warga tersebut, Acai yang disebut-sebut kontraktor pekerjaan itu menuturkan, hari akan dikerjakan apa yang warga keluhkan. 

"Bukan kita tak mendengar apa yang dikeluhkan warga. Kemarin pada Sabtu, kami membatalkan turun ke sana karena hujan. Jadi bukan disengaja," Jelas Acai.

Pihak pelaksana kegiatan menegaskan akan mengerjakan apa yang dikeluhkan oleh warga di situ atas pekerjaan tersebut. Diantaranya adalah pembuatan tanggul dan pemasangan pipa saluran air.

"Karena warga di sana kemarin meminta memasang tanggul, maka kita turunkan pekerja untuk mengerjakan itu. Bukan kita tidak mau merespon, salah itu," tutur Acai.

Sementara itu, putra Muhirman, Iskandar Syah, kesal atas pengerjaan tersebut yang menimbulkan masalah. Dia sudah beberapa kali memberitahu ke kontraktor maupun pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang.

"Dari Dinas PUPR kemarin bilang mau turun sama pihak kontraktor. Habis itu hilang cerita dari Dinas PUPR. Asik berjanji saja. Ada apa dengan Dinas PUPR ini. Dua kali lima juga dengan pihak kontraktor. Berjanji saat saya telfon bukan main manisnya. Hari ini saya cek lagi ke rumah orang tua saya, belum juga solusi yang diminta dikerjakan," tegasnya.

Iskandar Syah mengultimatum tentang pekerjaan tersebut. Dia tak segan-segan akan mempersoalkan pekerjaan tersebut. Sebab, menurutnya, proses perencanaan pekerjaan itu kurang dirancang dengan baik berdasarkan aturan yang ada.

"Kalau dilakukan perencanaan yang baik, dampaknya pasti tidak akan seperti kolam ikan rumah orang tua saya itu," tutupnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tanjungpinang yang dihubungi melalui melalui Kabid CK, Hendro, mengaku jika persoalan tersebut ada. Oleh karena itu, pihaknya akan menurunkan pekerja guna memperbaiki apa yang dikeluhkan oleh warga setempat.

"Kami mohon maaf. Memang apa yang dikeluhkan warga itu harus dipikirkan. Oleh karena itu hari ini kami akan mengirimkan tukang untuk memperbaiki apa yang dikeluhkan warga tersebut," kata Hendro.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Respon Cepat Keluhan Masyarakat Pelaksana Jalan Pompa Air Langsung Turun

Trending Now

Iklan