Wartapembaruan.co.id, Kediri (25/10). Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah Kota Kediri melaksanakan salat Istisqo, Selasa pagi (24/10). Mereka berdoa agar hujan segera turun, karena musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami kekeringan.
Sekitar 4.000 santri yang mengikuti salat Istisqo di area pondok. Mereka dengan khusuk meminta turun hujan. Sudah 10 bulan lamanya wilayah Jawa Timur tidak turun hujan, sehingga mengakibatkan terjadinya kekeringan.
Salat Istisqo ini dilaksanakan dalam dua rakaat, kemudian dilanjutkan dengan khotbah dan berdoa kepada Allah SWT supaya hujan segera turun. Salat Istisqo di Ponpes Wali Barokah Kediri ini merupakan yang pertama kali setelah 30 tahun. Ibadah tersebut, sekaligus menjadi ajang para santri mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari.
Ketua DPD LDII Kota Kediri H. Agung Riyanto mengatakan, salat Istisqo ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, terkait bencana kekeringan yang terjadi. Kemudian DPW LDII Jatim menginstruksikan untuk menggelar salat Istisqo serentak di 62 pondok pesantren di bawah naungan LDII.
“Alhamdulillah pagi hari ini kami bisa melaksanakan salat istisqo. Ini tentang kepedulian sosial LDII ikut membantu berdoa, doa diparingi hujan,” tutur Agung Riyanto.
Kekeringan akibat kemarau panjang ini, imbuh Agung, berdampak luar biasa pada kehidupan. Baik dampak meteorologis maupun hidrologis, ditandai sumber-sumber air menurun debitnya dan bahkan habis.
Masih kata Agung, pemerintah Provinsi Jatim telah melakukan distribusi air bersih ke sejumlah kabupaten dan kota yang masuk dalam kekeringan. Antara lain Banyuwangi, Probolinggo, Bangkalan, dan Kota Pamekasan. “Alhamdulillah bersyukur Kota Kediri masih diberi kecukupan air, walaupun kemarau panjang. Kami masih bisa mendapatkan sumber air yang cukup memadai. Mungkin beberapa daerah mengalami penurunan level air,” terangnya.
Selain di Ponpes Wali Barokah, salat istisqo di Kediri juga digelar di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin Tempurejo Kresek dan Ponpes Nurul Hakim Bandar Kota Kediri. Sebelumnya, salat istisqo juga digelar di Pondok Al Kasun Kediri.
“Kami bersama-sama umat Islam lainnya, berempati dengan musibah ini. Salat Istisqo merupakan wujud empati, dengan membantu lewat doa dengan salat Istisqo,” papar Agung.
Selain santri, salat Istisqo juga diikuti Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto, segenap guru pengurus Ponpes Wali Barokah Kediri dan juga pengurus DPD LDII Kota Kediri.
(Mzda)