.jpg)
Medan, Wartapembaruan.co.id - Generasi Muda Al Haura Sumatera Utara hari ini secara tegas menyatakan penolakan mereka terhadap rencana revitalisasi Pusat Pasar di Kota Medan. Dengan argumentasi yang kuat, mereka mendesak pemerintah untuk meninjau ulang rencana tersebut karena dikhawatirkan dapat mengganggu perekonomian para pedagang di pusat pasar.
Generasi muda Al Haura Sumatera Utara mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap dampak yang mungkin timbul akibat revitalisasi pusat pasar yang direncanakan. Mereka menyatakan bahwa pemindahan pedagang ke lokasi lain atau pembangunan yang mengganggu aktivitas pasar saat ini dapat menghancurkan mata pencaharian ribuan pedagang yang telah bergantung pada pusat pasar tersebut selama bertahun-tahun.
Dalam pernyataannya, Ketua Umum Generasi Muda Al Haura Sumatera Utara juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan ekonomi lokal.
" Kami menekankan bahwa pemerintah seharusnya berfokus pada upaya untuk meningkatkan fasilitas dan layanan di pusat pasar yang sudah ada daripada melakukan perubahan besar yang berpotensi merugikan para pedagang dan konsumen." Ujar Nizamudin Ketua Umum GM Al Haura Sumut.
"Kami melihat dan menghitung lebih dari 3.000 pedagang dan kios yang ada di sana, dengan rata-rata 3 karyawan per kios maka lebih kurang 12.000 lebih orang berpotensi akan kehilangan pendapatan akibat revitalisasi tersebut. Dan ini akan berdampak besar terhadap perekonomian kota Medan" Lanjut Nizam.
Selain itu, Generasi Muda Al Haura Sumatera Utara mengajak pemerintah untuk melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk pedagang dan warga sekitar, dalam proses pengambilan keputusan terkait revitalisasi pusat pasar. Partisipasi mereka dianggap penting dalam merumuskan rencana yang lebih inklusif dan memperhitungkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat.
"Kami juga bersedia berkolaborasi dengan pemerintah untuk mencari solusi yang lebih baik dalam meningkatkan perekonomian di pusat pasar yang sudah ada tanpa harus menggusur pedagang yang telah lama berjasa dalam perekonomian kota Medan." Pungkasnya saat berjumpa dengan awak media.
Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan diharapkan mendengarkan suara dan keprihatinan para pedagang dalam upaya mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi pusat pasar di Kota Medan.
