Bandung, Wartapembaruan.co.id - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat menggagalkan keberangkatan calon pekerja migran Indonesia (PMI) non-prosedural (ilegal) yang akan berangkat ke Timur Tengah dengan melakukan transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur, Malaysia, di Bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati beberapa waktu lalu.
"Tim kita menemukan calon PMI (Pekerja Migran Indonesia-red) kita di Kertajati. Mereka jujur menyampaikan mau ke Timur Tengah yang sekarang ini sudah moratorium, tapi mereka menggunakan pintu ke Malaysia, ke Kuala Lumpur. Nah terselamatkan lah semuanya tidak ada yang berangkat," ungkap Kadisnakertrans Jabar, Teppy Wawan Dharmawan kepada awak media baru-baru ini.
Menurut Teppy, jumlah calon PMI ilegal yang digagalkan Disnaker Provinsi Jabar totalnya berjumlah 54 orang dengan 18 orang di antaranya berasal dari Provinsi Jawa Barat.
"Dengan kepekaan dari tim Wasnaker (Pengawas Tenaga Kerja) kita patut menduga, karena bebas visa dan seterusnya memberi perhatian khusus terhadap pergerakan orang seperti itu dan benar ditemukan," ujar Teppy.
Untuk memastikan tidak adanya unsur perdagangan manusia (trafficking), tim Pengawas Tenaga Kerja Disnakertrans Jabar sudah menyerahkan pekerja migran ini kepada pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan.
"Karena khawatir ini nanti ada unsur trafickingnya, tim kita wasnaker sama-sama ke Polda. Terakhir sudah dalam penanganan Polda. Jadi, upaya cegahnya terjadi," ungkap Teppy.
Menyoal upaya yang akan dilakukan pasca ditemukannya calon pekerja migran Indonesia ilegal ke Timur Tengah, Teppy mengaku akan terus berkordinasi dengan pihak BIJB guna mengantisipasi agar hal tersebut tidak terulang.
"Sebetulnya bukan memperketat kita sudah kerjasama dengan BIJB untuk memiliki kemampuan mendeteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya hal itu," pungkas Teppy Wawan Dharmawan. (Azwar)
