Lebak, Wartapembaruan.co.id - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak, Banten memberangkatkan 60 tenaga kerja migran ke berbagai negara di Benua Asia, di antaranya ke Arab Saudi, Qatar, Brunai, Jepang, Malaysia, Singapore, Hongkong, dan Taiwan, yang diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah setempat.
"Kita berharap tenaga kerja migran itu bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik dan saatnya bisa kembali ke Tanah Air," kata Andri, petugas pendataan tenaga kerja, Disnaker Kabupaten Lebak, Senin (23/10).
Menurutnya, ke-60 Tenaga kerja migran asal Kabupaten Lebak itu, telah memiliki sertifikasi dan bekerja di luar negeri pada sektor formal dan non formal. "Para tenaga kerja migran itu bekerja sebagai perawat bayi, lansia, salon aksesoris kendaraan, penjaga toko, pabrik, perbengkelan dan asisten rumah tangga," ujarnya.
Keberangkatan mereka bekerja di luar negeri itu melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang mengantongi izin dari Kementerian Ketenagakerjaan.. "Semua pendidikan para tenaga kerja migran itu dari SD sampai SLTA," ucapnya.
Dia menambahkan, ke-60 tenaga kerja migran asal Kabupaten Lebak dikirim ke berbagai negara di Asia di antaranya ke Arab Saudi, Qatar, Brunai, Jepang, Malaysia, Singapore, Hongkong, dan Taiwan, telah memiliki kompetensi sesuai kebutuhan tenaga kerja di negara tersebut, dan para tenaga migran mampu menguasai bahasa negara yang dituju.
"Kami mewajibkan semua tenaga pekerja ke luar negeri memiliki kompetensi dan sertifikasi sesuai permintaan dari negara itu," kata Andi.
Menurut dia, pihaknya juga sebanyak lima calon tenaga kerja migran dapat mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Kabupaten Lebak. Pelatihan di BLK tersebut dilakukan selama 30 hari untuk memiliki kompetensi bahasa asing dan tara cara pekerjaan. Untuk bahasa Hongkong tentu dipelajari bahasa Mandarin, Hongkong bahasa Kantonis, Malaysia dan Singapura. Selain itu juga untuk negara Arab Saudi dan Qatar bahasa Arab.
Pelatihan di BLK itu kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Ketrampilan (LPK) Bintang Permata Lestari. "Kami berharap semua tenaga pekerja migran itu memiliki kompetensi ketrampilan dan kecakapan kerja, sehingga bekerja profesional," kata Andi. (Azwar)