Jakarta, www,wartapembaruan.co.id – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melakukan penyaksian uji (witness) untuk melakukan pemantauan kepatuhan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Medika Teknik Kontrindo (MTK) dalam penerapan prosedur dan pedoman BNSP terkait pelaksanaan uji kompetensi bidang kalibrasi alat-alat kesehatan.
Pelaksanaan penyaksian uji (witness) terhadap LSP MTK tersebut dilaksanakan di Kantor LSP MTK di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Senin (24/10/2023). Penyaksian uji kompetensi kalibrasi alkes oleh LSP terhadap tiga teknisi kalibrasi tersebut dipimpin oleh Mulyanto yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Ketua BNSP Kunjung Masehat sebagai ketua tim.
Medika Teknik Kontrindo merupakan lembaga sertifikasi profesi (LSP) milik swasta pertama yang telah mendapatkan lisensi untuk melaksanakan uji kompetensi terhadap profesi teknisi kalibrasi alat kesehatan di Indonesia.
“Penyaksian uji kompetensi yang dilaksanakan BNSP merupakan rangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk memantau kepatuhan LSP tersebut terhadap berbagai prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan BNSP dalam pelaksanaan uji kompetensi di sektor profesi teknisi kalibrasialat kesehatan,” kata Mulyanto ketika dimintai keterangan seusai acara.
Setelah menyaksikan uji kompetensi yang dilakukan LSP Medika Teknik Kontrindo terhadap beberapa teknisi kalibrasi, menurut Mulyanto, ia dan tim menemukan beberapa hal yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan penyaksian uji kompetensi tersebut.
Dikemukakan, ia dan tim yang mewakili BNSP, akan memberikan masukan dan arahan kepada manajemen LSP bidang kalibrasi alkes tersebut, dan setelah prosesdur tersebut diperbaiki sesuai standar pedoman BNSP, maka LSP Medika Teknik Kontrindo berhak mendapatkan sertifikat lisensi untuk melakukan uji kompetensi bidang kalibrasi alkes secara mandiri.
“Jadi tidak lama lagi, apabila semuanya berjalan sesuai dengan prosedur dan pedoman BNSP, maka LSP Medika Teknik Kontrindo akan menjadi LSP swasta pertama di Indonesia yang memiliki sertifikat uji kompetensi bidang kalibrasi alkes,” katanya.
Pentingnya Kalibrasi Alkes
Mulyanto menjelaskan, keberhasilan LSP Medika Teknik Kontrindo (MK) menjadi LSP swasta pertama yang memiliki sertifikat lisensi uji kompetensi bidang kalibrasi alkes akan memberikan dampak besar bagi perkembangan bidang kalibrasi alkes di Indonesia.
“Ada jutaan alkes di seluruh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia, dan itu semua harus dikalibrasi oleh ahli kalibrasi yang telah memiliki settifikasi keahlian di bidangnya. Tanpa uji kalibrasi, maka alkes tidak bisa dijamin keberfungsiannya, dan bisa saja ketika digunakan, alkes tersebut justru menghasilkan salah diagnosis terhadap kondisi pasien,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya LSP swasta pertama yang memiliki sertifikat lisensi uji kompetensi kalibrasi alkes, maka ia berharap akan semakin banyak teknis-teknisi ahli dan kompeten di bidang kalibrasi alkes dan tersebar merata di seluruh Tanah Air.
Ia menambahkan bahwa BNSP akan terus memacu semua bidang kompetensi keahlian untuk menambah jumlah LSP yang memiliki sertifikasi lisensi kompentensi, khususnya di bidang kalibrasi alkes, sehingga di masa depan kualitas uji kalibrasi alkes di seluruh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia semakin meningkat.
Sementara itu Direktur LSP Medika Teknik Kontrindo MTK) Mujiono Oetojo menjelaskan bahwa ia akan berupaya untuk mememenuhi seluruh prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan terkait pelaksanaan penyaksian uji (witness) terhadap uji kompetensi bidang kalibrasi alkes yang dilakukan BNSP.
“Kami selaku pihak swasta ingin berpartisipasi dan membantu pemerintah dalam peningkatan kualitas uji kompetensi kalibrasi alkes sekaligus menambah jumlah tenaga yang ahli dan memiliki kompetensi di bidang pengujian kalibrasi alkes,” katanya.
Ia menambahkan ada tiga tenaga/teknisi kalibrasi alkes yang menjalani uji kompetensi dan peyaksian uji (witness) oleh tim dari BNSP. Ketiga peserta itu adalah Muhammad Kautsar, Anik Apriyanti, dan Naufi Aqila Yuliawan, semuanya teknisi kalibrasi dari PT Mitra Solusi Elektromedik, sebuah perusahaan laboratorium pengujian kalibrasi alkes yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Sedangkan tiga penilai (assessor) yang melakukan uji kompetensi terhadap peserta adalah Torang Panyusunan Batubara, Hanafi, dan Hendrana Tjahjadi. Ketiganya merupakan para ahli yang memiliki pengalaman luas di berbagai perusahaan laboratorium pengujian kalibrasi alkes di Indonesia. (ys_soel)