Jakarta, Wartapembaruan.co.id- Satu Data Indonesia (SDI) merupakan program tata kelola data yang dibuat oleh pemerintah dalam mendorong pengambilan kebijakan berbasis data yang berkualitas dan mudah diakses. SDI mengintegrasikan berbagai kementerian/lembaga (K/L) yang memiliki basis data yang berbeda-beda untuk disatukan sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengatakan, dalam penyatuan data dari berbagai K/L yang memiliki format yang berbeda-beda tersebut tidaklah mudah. Karena itu, dia mendorong penguatan skill dalam penguasaan digitalisasi pemerintahan.
“Saya gembira yang mengelola data ini banyak yang generasi muda. Jadi data ini kan dunia kalian. Anda kalau tidak kuasai data, Anda tidak akan dapat apa-apa di dunia ini. Di era revolusi industri 4.0 data sudah menjadi komoditas yang sangat berharga, data sangat berharga, bahkan lebih berharga daripada uang dan minyak,” katanya pada acara Lokakarya Penyusunan Kebijakan Rancangan Permendagri tentang Satu Data Pemerintahan Dalam Negeri yang digelar secara hybrid dari Novotel Cikini, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Tantangannya di tingkat pemerintah daerah, lanjut Suhajar, Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) yang telah digunakan di 542 daerah saat ini belum mencakup keseluruhan proses bisnis pemerintah daerah. Banyak daerah yang membangun sistem informasi secara mandiri, tetapi belum terintegrasi. “Jadi ada daerah yang justru belum sama sekali, banyak daerah juga yang sudah membangun tapi masing-masing. Itu kondisinya,” jelasnya.
Kondisi tersebut, menurut Suhajar, harus diubah. Pasalnya, di lingkup daerah keberadaan SIPD dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pembangunan, penanganan stunting, pengentasan kemiskinan, dan lain sebagainya. Dia menekankan, hari ini hampir tidak mungkin membangun tanpa data. Data memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan negara.
“Kita harus mulai memperbaiki, Satu Data ini merupakan bagian penting daripada kita. Jadi manfaatnya itu mendorong peningkatan peran Kemendagri untuk pelaksanaan Sistem Data Indonesia di daerah dan membangun platform digital Kemendagri, mengintegrasikan SPBE dan SIPD,” ungkapnya.
Dia berharap, para generasi muda benar-benar memahami skill terkait Satu Data, sehingga perencanaan pembangunan daerah bisa diimplementasikan secara efisien. Jika tidak belajar sungguh-sungguh terkait data, maka akan digilas zaman dan hanya menjadi penonton. Apalagi hari ini dunia telah berubah dengan cepat, terlebih dengan adanya kecerdasan buatan.
“Jangan bermain-main dan kuasai ini, acara ini banyak sekali narasumbernya. Permendagri kita juga luar biasa ini, kita harus punya keinginan yang kuat untuk terus membangun ini, portal data Kemendagri yang menyajikan seluruh data-data terpadu dari satuan unit kerja di Kemendagri. Satu data menyajikan basis data yang akurat, terintegrasi adalah sebuah kebanggaan,” pungkasnya.
(Puspen Kemendagri)