Iklan

Kepala BP2MI Lepas 62 Pekerja Migran Indonesia ke Korsel dan Taiwan

warta pembaruan
13 September 2023 | 10:57 PM WIB Last Updated 2023-09-13T15:57:33Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, melepas 62 pekerja migran Indonesia (PMI) skema penempatan Government to Government (G to G) Korea Selatan (Korsel), dan program Special Placement Program to Taiwan (SP2T) ke Taiwan, di El-Royale Hotel, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

"Transformasi besar terus dilakukan pemerintah. Untuk hari ini kita melepas 62 orang pekerja migran Indonesia yang terdiri dari 56 orang diberangkatkan ke Korea Selatan. 6 orang untuk program SP2T ke Taiwan. Perlakuan hormat diberikan negara dari hulu hingga hilir. Anda bukan pekerja abal-abal. Anda ambasador negara. Keberpihakan terhadap pekerja migran Indonesia terjadi di era Presiden Jokowi,’’ kata Benny, dalam sambutan pelepasan.

Menurut Benny, sikap pemerintah tegas untuk memerangi segala bentuk pembungkaman dan penindasan, perlakuan jahat kepada pekerja migran Indonesia.

‘’Itu sebabnya, jika ada kesewenang-wenangan siapapun terhadap pekerja migran Indonesia, yang dilakukan siapapun, maka saya akan berada di depan untuk memimpin perlawanan. Tidak boleh pejuang devisa diperlakukan tidak adil. Kontribusi kalian untuk negara ini sangat besar,’’ ujar Benny.

Benny menuturkan, keberhasilan kerja-kerja pemerintah juga mendapat dukungan luas masyarakat. Termasuk dalam hal BP2MI berencana membangun perumahan murah bersubsidi yang telah mendapat support penuh Presiden Jokowi.

"Para pekerja migran Indonesia diberikan fasilitas oleh negara. Dan perubahan, keberpihakan itu sangat terasa dilakukan disaat Jokowi menjadi Presiden. Saya juga perlu mengingatkan agar pekerja migran Indonesia ikut mengkampanyekan hal positif, kerja pemerintah kepada seluruh keluarganya. Bahwa negara serius membela kepentingan pekerja migran Indonesia. Kini tidak ada lagi pungutan seperti sebelum-sebelumnya,’’ tutur Benny.

Program SP2T merupakan skema penempatan pekerja migran Indonesia ke Taiwan, dibebaskan biaya penempatannya. Itulah bukti negara hadir dan memberi layanan terbaik untuk anak-anak bangsa.

Skema penempatan SP2T ke depannya diharapkan dapat berjalan dalam skala yang lebih besar dan dapat dilakukan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) untuk penempatan ke negara lain dengan basis pembebasan biaya penempatan. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala BP2MI Lepas 62 Pekerja Migran Indonesia ke Korsel dan Taiwan

Trending Now

Iklan