Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Tanoto Foundation membangun kerja sama lintas bidang guna meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hal itu disampaikan Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo saat rapat bersama Tanoto Foundation di Ruang Video Conference BSKDN pada Rabu, 20 September 2023.
Lebih lanjut Yusharto mengatakan, pihaknya tengah menyusun Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tanoto Foundation. Kerja sama yang akan dilakukannya bersama Tanoto Foundation sementara meliputi upaya penurunan angka stunting, kolaborasi riset. Dia mengatakan, penyusunan MoU tersebut belum final, sehingga tidak menutup kemungkinan poin-poin kerja sama tersebut berubah. Kendati demikian, Yusharto optimistis penandatanganan MoU akan segera berlangsung dan program-program kerja sama akan segera dijalankan.
"Mudah-mudahan Tanoto bisa menjadi bagian dari upaya kita mempercepat peningkatan inovasi di daerah dari berbagai program yang akan dijalankan nantinya," ujarnya.
Dirinya juga menyinggung program pelatihan kepemimpinan kepala daerah. Menurutnya program itu akan sangat bermanfaat bagi kepala daerah maupun masyarakat yang dipimpinnya. Sebab, pemimpin yang baik adalah mereka yang sigap dalam melayani masyarakat, bukan sekadar hadir di tengah-tengah masyarakat tetapi juga mendengarkan aspirasi yang disampaikanya.
Dia melanjutkan, kepemimpinan yang baik dari seorang kepala daerah juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya.
"Melayani itu bukan sekadar datang, melihat, tetapi juga melakukan sesuatu yang benar-benar bersentuhan langsung dengan masyarakat, dari situ mereka (masyarakat) akan ada keterbukaan, kalau tidak ada _trust_ tidak ada komunikasi yang bermakna yang bisa menangkap aspirasi masyarakat," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga berharap, melalui berbagai kolaborasi yang akan dilakukan pihaknya bersama Tanoto Foundation dapat memberi dampak yang signifikan terhadap iklim inovasi di daerah.
"(melalui kerja sama ini) dapat membuat 32 urusan yang ada di daerah itu semuanya bergerak untuk mendukung satu _common enemy_ mereka begitu, misalnya soal stunting ciptakan inovasinya, begitupun dengan bidang pendidikan, pariwisata dan lainnya," pungkasnya.