Bandung, Wartapembaruan.co.id - Bonus demografi Indonesia mengalami perubahan yang cepat, di mana jumlah penduduk usia produktif terus meningkat dan akan mencapai puncaknya tahun 2050.
“Kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi agar perekonomian bisa tumbuh dengan pesat. Sebaliknya, apabila gagal bonus demografi ini justru akan menjadi beban bagi perekonomian Indonesia,” ubgkap Wamenaker, Afriansyah Noor.
Saat memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, Rabu (27/9/2023) ia menuturkan, untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan serta mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, pemerintah telah melaksanakan kebijakan yang adaptif, resilien dan inklusif, yabg meliputi, reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi; optimalisasi sistem informasi dan layanan pasar kerja; perluasan kesempatan kerja; jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang adaptif; dan hubungan industrial yang harmonis.
“Sebagai langkah untuk menjalankan kebijakan ketenagakerjaan yang adaptif, resilien dan inklusif, Kemnaker memiliki sembilan lompatan untuk memperbaiki ekosistem ketenagakerjaan secara keseluruhan,” tuturnya.
Untuk itu, dia mengajak semua anak muda Indonesia untuk menjaga motivasi dalam diri dengan terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri.
Selain itu, ia juga meminta anak muda era teknologi sekarang ini untuk membangun jejaring antara orang-orang sekitar seperti teman, keluarga dan rekan kerja. “Bekerja sama dan bertukar pikiran dapat membantu kalian mencapai kesuksesan di masa depan,” pungkas Afriansyah.