Iklan

ALFAKES Gelar Musyawarah Nasional dan Pilih Ketua Umum Baru

warta pembaruan
20 September 2023 | 10:17 PM WIB Last Updated 2023-09-20T15:17:41Z


Tangerang, www.wartapembaruan.co.id
– Asosiasi Perusahaan Laboratorium Pengujian, Kalibasi, Pemeliharaan dan Perbaikan Fasilitas Kesehatan Nasional (Alfakes) menggelar acara Musyawarah Nasional (Munas) yng ke-3 di Hotel Horison, Tangerang Selatan, Rabu (20/9/2023). 

Selain mendengarkan Laporan Pertanggung Jawaban kepengurusan Alfakes periode 2018-2023, Munas ke-3 juga mengadakan pemilihan ketua umum Alfakes yang baru untuk periode 2023-2028. Munas Alfakes Tahun 2023 dihadiri oleh 42 pemilik perusahaan laboratorium pengujian dan kalibrasi dari seluruh Indonesia dan beberapa tamu undangan.

Pada pemilihan ketua umum yang baru, Adhi Prihasto dari PT Medcalindo, terpilih sebagai Ketua Umum Alfakes yang baru. Dalam pemungutan suara akhir, ia berhasil meraih jumlah 25 suara, sedangkan kompetitornya Hanafi dari PT Mitra Solusi Elektromedika, memperoleh 17 suara.

Hadir pada acara Munas tersebut antara lain Direktur Pengawasan Alkes, Kementerian Kesehatan RI, Eka Purnamasari, MKM, Direktur Akreditasi KAN, Dr Agustinus Praha, Presiden Masyarakat Metrologi Indonesia Ir Sukiswanto, Kasub Direktorat Fasyankes Rakhmat Nugroho, MBAT, dan Ketua Umum dan Sekjen Alfakes periode demisioner Dr H. Hendrana Tjahjadi, MSi dan Mujiono Oetojo.

Sedangkan Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI, dr Azhar Jaya, SKM MARS, menyampaikan sambutan dan ucapan selamat kepada peserta Munas melalui tayangan video.

Ketua Umum Alfakes yang baru, Adhi Prihasto menjelaskan bahwa ia akan berusaha untuk memperluas cakupan kerjasama Alfakes dengan berbagai pihak, termasuk meningkatkan kualitas seluruh anggota Alfakes dan menyebarkan informasi kepada seluruh anggota Alfakes dengan cepat. 

“Saya akan berusaha agar seluruh anggota Alfakes solid dan kompak, dan bersama-sama membesarkan Alfakes,” kata Adhi Prihasto. Menurutnya, setiap perusahaan laboratorium kalibrasi anggota Alfakes dapat bersaing dengan sehat, terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan serta kualitas teknisi kalibrasi, sehingga Alfakes ke depan semakin dipercaya oleh masyarakat, pemerintah, rumah sakit dan puskesmas.

Perusahaan Kalibrasi Sedikit

Sementara itu mantan Ketua Umum Alfakes, Dr Hendrana Tjahjadi, menjelaskan, ada beberapa isu strategis yang harus menjadi perhatian Alfakes di masa depan, yaitu adanya kebutuhan perusahaan laboratorium pengujuan dan kalibrasi fasilitas kesehatan, yang saat ini hanya berjumlah 70 perusahaan.

“Jumlah perusahaan laboratorium pengujian dan kalibrasi sangat kurang, karena ada sekitar 2,9 juta alat kesehatan di rumah sakit dan puskesmas di seluruh Indonesia yang harus dikalibrasi, sedangkan kapasitas layanan kalibrasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan laboratorium dalam setahun hanya sekitar 150.000 hingga 200.000 alat kesehatan,” katanya.

Hal lain adalah adanya ketidaknormalan dalam penetapan tarif kalibrasi oleh perusahaan-perusahaan laboratorium, yang akhir-akhir ini cenderung turun. Turunnya tarif uji kalibrasi, kemungkinan karena adanya perang harga yang dilakukan oleh anggota Alfakes akibat adanya situasi yang kurang menguntungkan.

“Pengujian kalibrasi adalah bisnis besar, permintaan sangat besar, jadi seharusnya ketika supply dan demand seperti saat ini, tidak mungkin untuk terjadi perang harga,” kata Hendrana.

Ia menduga perusahaan laboratorium yang ada saat ini cenderung diatur oleh pasar, salah satu alasannya adalah karena lokasi perusahaan laboratorium bertumpu di satu wilayah, tidak menyebar di seluruh wilayah Indonesia. “Perusahaan laboratorium bertumpu di Jakarta dan di Pulau Jawa, beberapa ada di Sumatera, sedangkan di provinsi lain sangat kurang, bahkan tidak ada,” katanya.

Hendrana berharap kepengurusan Alfakes ke depan dapat mendorong perusahaan laboratorium pengujian kalibrasi dapat mendirikan cabang-cabang perusahaan di beberapa wilayah, sehingga seluruh alat kesehatan milik rumah sakit (pemerintah dan swasta) serta puskesmas dapat dikalibrasi dengan baik.

Isu lain, menurutnya, Alfakes harus terus mendorong pemerintah agar mendirikan institusi pengawas lembaga kalibrasi, termasuk institusi yang mengawasi rumah sakit-rumah sakit dan puskesmas terkait pelaksanaan pengujian dan kalibrasi fasilitas kesehatan. 

Sementara itu mantan Sekjen Alfakes Mujiono Oetojo mengharapkan Alfakes ke depan dapat meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, misalnya dengan jajaran Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada), Masyarakat Metrologi Indonesia (MMI), Lembaga Standardisasi Nasional Satuan Mutu (SNSU), atau Komite Akreditasi Nasional (KAN).  

“Alfakes ke depan seyogyanya memulai membangun kerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, meningkatkan kualitas pelayanan, dan menghindari persaingan yang kurang perlu,” katanya. (ys_soel)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • ALFAKES Gelar Musyawarah Nasional dan Pilih Ketua Umum Baru

Trending Now

Iklan