Lampung, Wartapembaruan.co.id -- Terungkap penyebab Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Utara Ilham Akbar yang sempat meminta menghentikan sesi wawancara “Ngamuk” bahkan diduga terjadi perbuatan tidak menyenangkan atau pelecehan profesi terhadap dua awak media tersebut di ruang kerjanya.
Kedua awak media dari indonesianews.pro yaitu Danil Aripin dan Reaksi.co.id Ersan mengatakan mereka mempertanyakan dana anggaran hibah 2023 dengan jumlah fantastis yaitu Rp 3.212.000.000.- (tiga miliar dua ratus dua belas juta rupiah) pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Utara.
“Menurut informasi yang kami dapatkan, dana hibah sebesar 3 miliar lebih itu terpecah menjadi 3, tapi 2 nama paket hibah tersebut sama, semuanya bersumber dari APBD tahun 2023” ungkap Ersan selaku kepala Biro media reaksi.co.id pada Selasa (24/8/23).
Dijelaskannya juga dari hasil penelusuran informasi yang didapatkannya dimana nilai fantastis dana hibah yang dipecah menjadi 3 bagian tersebut adalah :
1. Paket Belanja Hibah Uang kepada Badan dan Lembaga Nirlaba, Sukarela dan Sosial yang Telah Memiliki Surat Keterangan Terdaftar sebesar Rp. 2.600.000.000.-(dua miliar enam ratus juta rupiah) dengan uraian pekerjaan Belanja Hibah Uang.
2. Paket Belanja Hibah Uang kepada Badan dan Lembaga Nirlaba, Sukarela dan Sosial yang Telah Memiliki Surat Keterangan Terdaftar sebesar Rp. 240.000.000.-(dua ratus empat puluh juta rupiah) dengan uraian pekerjaan Belanja Hibah Uang.
3. Belanja Hibah Uang kepada Badan dan Lembaga Nirlaba, Sukarela Bersifat Sosial Kemasyarakatan dengan nilai Rp. 372.000.000.- (tiga ratus tujuh puluh dua juta rupiah).
“Berdasarkan data dan informasi tersebutlah kami melakukan wawancara kepada Kadis Ketahanan Pangan Lampung Utara, kami sempat juga mempertanyakan realisasinya dan lain sebagainya saat sesi wawancara, tapi karena jawaban sang Kadis juga kami rasa kurang jelas maka kami mempertanyakan PPTK kegiatannya”terang ersan.
Menurutnya, awak media cukup memaklumi tugas Kepala Dinas yang banyak. “Kami maklum, tugas Kadis mungkin banyak dan tidak menguasai semuanya, makanya kami nanya siapa PPTK-nya supaya kami mendapatkan informasi yang jelas dan akurat” ujar Ersan selaku Kabiro reaksi.co.id.
Ersan juga menerangkan kembali seperti di berita sebelumnya, setelah sang Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Utara meminta menghentikan rekaman wawancara langsung terkesan mengusir dan menantang awak media di ruang kerjanya.
“Kami masih asyik wawancara, begitu kami nanya PPTK kegiatan unggulannya beliau minta ‘CUT’ kami hargai itu, tapi anehnya ekpresinya langsung berubah 360 derajat, kami dimaki dan ditunjuk-tunjuk trus diusir dengan kasar bahkan keluar bahasa terkesan nantang berkelahi” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Utara Ilham Akbar,S.TTP.,MH., memberikan reaksinya kepada awak media lainnya dengan mengatakan pada saat sesi wawancara berlangsung ia merasa tidak jelas, sehingga bingung dan tidak cukup siap untuk menjawab dan menuturkan satu persatu kegiatan yang ada di instansinya.
"Sebenarnya ya sesuai dengan pemberitaan, ya seperti ini awalnya kita sambut dengan baik, dengan hangat dan sopan, namun pada ditengah-tengah sesi wawancara nampaknya materi yang ingin ditanyakan oleh kawan-kawan tidak siap, ibaratkan kita ini disuruh jabarkan program A sampai Z, sebut semua nama PPTK nya, yang namanya Kepala Dinas ini kan tidak semua paham dan ingat satu persatu," jelasnya dikutip dari media online Gerbangsumatera88 pada Rabu (23/08/2023).
Kadis Ilham mengaku telah menyampaikan dirinya sudah sering menghadapi awak media dan memahami Undang-undang pers.
"Sehingga saya sampaikan kepada mereka kalau kita ini sudah sering diwawancara baik dengan kawan-kawan media cetak, elektronik, dan sebagainya. Kita juga bukan sebulan dua bulan jadi Kepala Dinas bahkan sudah kurang lebih tujuh tahun, dan sudah sering diwawancarai baik tingkat lokal, provinsi, dan nasional, dan UU nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers kita juga sering baca dan pahami," ujarnya.
Dalam keterangan saat wawancara dengan awak media gerbangsumatera88 Kadis Ketahanan Pangan Lampura mengaku sempat memberi saran kepada kedua wartawan tersebut untuk lebih mempersiapkan lagi materi yang akan disampaikan.
"Saya sampaikan kepada mereka kalian siapkan dulu materi apa saja yang ingin disampaikan, kalau disuruh menuturkan semua kegiatan ibaratkan saya disuruh menghitung buih di dalam lautan siapa yang sanggup, stalk disitu mereka lanjut wawancara terus saya katakan kok saya kesannya dijadikan seperti anak TK oleh kalian, harusnya kalian punya materi yang sudah siap, seperti itulah intinya," jelasnya lagi.
Ilham Akbar juga mengatakan tidak ada sama sekali permasalahan pada hari itu dan diperbolehkan untuk menanyakan terkait PPTK dan kegiatan lainnya.
"Ya sebenernya tidak ada sama sekali permasalahan, diperbolehkan untuk nanya soal PPTK asalkan materi itu jelas, apa saja yang ingin dipertanyakan itu jelas, kalau mau menjabarkan satu persatu mungkin enggak cukup waktu 3 jam habis sia-sia," ucapnya.
Kadis KP Lampura juga menerangkan tidak sanggup untuk menerangkan satu persatu kegiatan yang ditanyakan awak media. "Saya juga kalau sebagai Kepala Dinas seorang diri dengan pekerjaan yang amat banyak kalau ditugaskan untuk menjelaskan satu persatu pasti tidak akan ingat," tambahnya lagi.
Saat disinggung mengenai aksinya yang diduga menantang dengan melontarkan kalimat "saya orang Lampung Sungkai tidak takut sama kalian, saya siap buka baju saya ini kalau saya takut sama kalian" seperti yang diungkapkan awak media saat wawancara dalam pemberitaan sebelumnya.
"Kalau kita membahas yang sudah lalu itu buang-buang energi lebih baik kita cari kegiatan atau kreativitas yang baru, kalau untuk benar atau tidaknya cukup masyarakat yang menilai, masyarakat tahu saya seperti apa, dan saya saat ini memilih fokus untuk menjalankan tugas dengan baik membantu Pemerintah Daerah dalam menjalankan programnya untuk masyarakat Lampung Utara," ujarnya.
Disini juga Ilham Akbar menganggap semua bukanlah suatu permasalahan, dan memilih untuk mencari aktifitas baru. "Belum ketemu lagi sama mereka, ya untuk apa, lebih baik mencari galian baru, masih banyak permasalahan di Lampung Utara ini, lebih baik kita bantu Pak Bupati tingkatkan program untuk masyarakat kita," tandasnya. (Red)