Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) hadir pada acara peringatan 5 tahun berdirinya Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net) di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Jakarta pada Selasa (8/8/2023) dengan tajuk “Siap Meningkatkan Kerja Sama Bisnis dan Teknologi Indonesia-Jepang dalam Satu Hati”.
Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Agustinus Gatot Hermawan, mengungkapkan, tantangan yang selama ini dihadapi dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang di antaranya adalah terkait bahasa, baik bahasa Inggris maupun Jepang, kualifikasi, sertifikasi kompetensi, serta pembiayaan yang muncul.
“Harapan kami dari BP2MI adalah kita bisa memperluas sektor pekerjaan, khususnya untuk skema penempatan Government to Government (G to G), seperti Specified Skilled Worker (SSW) yang sudah dibuka untuk 14 sektor pekerjaan,” ungkap Gatot, pada acara peringatan 5 tahun berdirinya Indonesia- Japan Business Network (IJB-Net) di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Tamura Masami, mengatakan, IJB-Net telah membangun jejaring yang luas, baik di Indonesia maupun Jepang, sehingga dapat membuka peluang yang sangat luas, khususnya dalam hal penempatan Pekerja Migran Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, mengatakan, Warga Negara Indonesia yang berada di Jepang hingga bulan Desember 2022 adalah sebanyak 98.865 jiwa. Jumlah ini didominasi pemagang sebanyak 40 ribu dan SSW sekitar 17 ribu.
"Kita harus mendorong jumlah pekerja dengan keterampilan khusus untuk menjadi solusi dari aging population yang terjadi di Jepang,” kata Heri Akhmadi.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK), Presiden Direktur dari Yuime, dan Atase Tenaga Kerja Kedutaan Jepang yang juga turut menjadi narasumber. (Azwar)