Labuhan Batu, Wartapembaruan.co.id -- -Dugaan pencabulan anak dibawah umur Inisial SFS (16) yang terjadi pada bulan Juli 2023 dilakukan oleh pamannya sendiri FS yaitu abang kandung ayah korban.
SFS tinggal bersama pamannya setahun yang lalu dikarenakan biaya sekolah nya ditanggung oleh pamannya. Awal kejadian bermula pada bulan April namun korban belum bertindak karena masih merasa aman. Kemudian kejadian berlangsung pada bulan Juli 2023, bermula saat korban sedang tidur di kamarnya. Pelaku melakukan aksinya saat korban tertidur pulas dengan pintu kamar yang tidak dikunci. Korban mengaku setelah beberapa saat dan mulai merasa takut. Dikatakan korban bahwa pamannya mencabuli dirinya dengan sekaligus mengancam akan membunuhnya.
Ibu korban Inisial RH melapor kepada Unit PPA Polres Labuhanbatu pada Rabu (16/08/23) terkait kejadian ini.
Saat dimintai keterangan, ibu korban mengatakan bahwa dirinya sangat merasa terpukul karena anaknya dicabuli pamannya sendiri mengingat masa depannya masih panjang. Ibu korban juga meminta keadilan seadil-adilnya kepada pelaku.
"Saya terpukul karena anak saya diperlakukan seperti itu oleh uwak nya sendiri, saya meminta keadilan yang seadil-adilnya", kata RH, seperti dikabarkan dari beberapa sumber
Sampai saat ini korban masih merasa ketakutan karena pelaku belum juga ditahan.
Menanggapi kejadian ini, Sekum Kohati HMI Cabang Labuhanbatu Raya Elly Agustina berpendapat bahwa Kapolres Labuhanbatu sangat lambat menangani kasus ini. Elly curiga adanya intervensi dari pihak pelaku kepada polisi agar kasusnya tidak ditangani. Kecurigaan ini muncul karena pelaku belum juga ditahan.
"Saya curiga adanya intervensi makanya pelaku belum ditahan, apa karena pelaku dari keluarga pemerintah makanya Kapolres tutup mata? Saya harap Kapolres tegas kali ini karena ini menyangkut masa depan perempuan, apalagi korban adalah anak yatim, sangat miris",tandas Elly.*(Rilis-Elly)
