Bandung, Wartapembaruan.co.id - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyelenggarakan Reviu Laporan Keuangan Tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Periode Semester I Tahun Anggaran 2023 di lingkungan BP2MI, Rabu (19/7/2023).
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani membuka secara resmi kegiatan reviu ini, di eL Hotel Royale Bandung selama 4 hari sampai dengan Sabtu (22/7/2023), dihadiri seluruh jajaran pimpinan tinggi BP2MI, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) seluruh Indonesia, serta seluruh pengelola dan penyusun laporan keuangan di tiap satuan kerja BP2MI.
“Saya mengapresiasi untuk Inspektorat BP2MI atas pemilihan tema reviu kali ini, yaitu, Mengawal dan Mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dengan subjudul Kolaborasi Satuan Kerja atas Pengelolaan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel,” ucap Benny dalam pembukaan resminya.
Menurut Benny, selain melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 232/PMK.05/2022, tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi, Benny menyatakan, tujuan dari reviu laporan keuangan ini, juga demi tersusunnya laporan keuangan yang berkualitas, sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
“Jika laporan keuangan BP2MI berkualitas, maka BP2MI dapat mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), selama 9 kali berturut-turut sejak tahun 2014,” ujar Benny.
Beberapa waktu lalu, Benny bersama Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi, menghadiri penyerahan Laporan Hasil Keuangan (LHP) BPK-RI, serta dinyatakan oleh anggota BPK-RI, Achsanul Kosasih sebagai lembaga negara yang paling tanggap menindaklanjuti rekomendasi BPK.
“Predikat wajar tanpa pengecualian sebenarnya bukan prestasi, tapi adalah kewajiban lembaga negara untuk pertanggungjawaban penggunaan uang rakyat. Satu sen pun uang rakyat, wajib, harus digunakan secara benar, dan dipertanggungjawabkan secara benar pula,” tutur Benny.
Benny menambahkan, terlebih pada zaman digital ini, seluruh mata rakyat Indonesia menyoroti kinerja BP2MI melalui media sosial.
”Bangun sistem online untuk sistem pengawasan dan konsultasi keuangan, demi pengelolaan keuangan yang baik dan benar. Terlebih kepada 3 faksi penting dalam satuan kerja yang mengelola, merencanakan, dan mengawasi keuangan, yaitu Biro Perencanaan, Biro Keuangan dan Umum, serta Inspektorat BP2MI,” imbuh Benny.
Benny menegaskan, jangan puas terhadap 93,2% tindak lanjut rekomendasi audit oleh BPK-RI. Kejar predikat 100% laporan keuangan yang baik. Ia mendorong Inspektorat BP2MI untuk mendampingi satuan kerja yang belum menindaklanjuti rekomendasi BPK-RI.
“Bersama kita pasti bisa. Tidak ada kendala yang tidak bisa ditindaklanjuti. Kerjalah berlari, prestasi WTP ini bukan milik Benny Rhamdani semata, tapi karena kerja bersama kita semua. Mari kita catatkan sejarah yang baik, mari kita tinggalkan legacy yang menginspirasi,” pungkas Benny Rhamdani. (Azwar)