Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Seriulina Tarigan, melepas 83 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Program G to G ke Korea Selatan (Korsel).
Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI Seriulina Tarigan meminta, seluruh PMI yang terbang bekerja di Korsel dapat meraih kesuksesan dan menggapai semua cita-cita.
Lina mengatakan, seluruh PMI yang terbang bekerja di Korsel dapat meraih kesuksesan dan menggapai semua cita-cita, dan harus menjadi 'juragan' ketika balik ke Indonesia.
"Ini pelepasan gelombang ke 50 ke Korea, ini kesempatan yang tidak dapat dimiliki orang lain. Sesampainya di korea harus dapat menjaga nama baik diri sendiri dan bangsa. BP2MI punya tagline, 'Pergi Migran, Pulang Juragan'," kata Lina saat melepas 83 PMI Ke Korsel, di Kantor BP2MI, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Luna juga berpesan, seluruh pekerja migran selama di Korsel untuk berhemat dan rajin menabung. Terlebih gaji lembur di Korsel untuk pekerja migran sangat besar.
"Para pekerja migran harus mampu menyisihkan gaji, berhemat, wujudkan cita-cita kalian. Manfaatkan waktu di sana, apalagi itu, gaji, lembur di sana sangat besar," ucap Lina.
Kemudian, Lina menjelaskan, uang lembur yang diberikan pihak Korsel untuk Pekerja Migran Indonesia terbilang fantastis. Yakni, dalam sehari bisa mencapai Rp1,4 juta.
"Contoh di hari libur, ketika dipakai untuk bekerja, itu kalau di rupiahkan (lemburan) bisa mencapai Rp1,4 juta. Bayangkan (total) gaji yang didapatkan jika adik-adik bekerja dalam kontrak satu tahun sampai tiga tahun," jelas Lina.
Menurut Lina, gaji pokok di luar uang lembur di Korsel mencapai Rp20 jutaan lebih. Maka tidak aneh, jika Pekerja Migran Indonesia ketika pulang ke Indonesia memiliki tabungan mencapai ratusan juta rupiah.
"Misalnya gaji di Korsel Rp23,7 juta, lalu punya minimal target nabung Rp15-20 juta targetnya. Kalau Rp15 juta, setahun (nabung) berarti 180 jutaan, kalau kontrak kerja tiga tahun dan nabung konsisten, tabungan mencapai Rp540 juta," pungkas Seriulina Tarigan. (Azwar)