Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan pertemuan dengan Human Resources Development Service of Korea (HRDK) terkait dengan surat yang dilayangkan HRDK kepada BP2MI tentang penambahan ruang ujian untuk pelaksanaan ujian Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean (EPS-TOPIK), pada Senin (3/7/2023) di kantor pusat BP2MI, Jakarta Selatan.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengungkapkan, saat ini tersedia satu ruang ujian di Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DKI Jakarta dan dua ruangan di BP3MI Jawa Tengah. Tiap ruangan dapat menampung maksimal 40 peserta ujian.
“Namun, saat ini ruang ujian yang tersedia kurang memadai. Penambahan ruang ujian juga akan mempersingkat waktu pelaksanaan ujian EPS-TOPIK dan memberikan kenyamanan bagi para calon Pekerja Migran Indonesia,” ungkap Benny.
Untuk itu, menurut Benny, BP2MI dapat memastikan adanya penambahan satu ruang ujian di BP3MI DKI Jakarta. “Selain itu, kami juga mengusulkan adanya penambahan lokasi ujian di BP3MI Jawa Tengah serta daerah lain, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, sehingga para calon Pekerja Migran Indonesia tidak perlu datang ke Jakarta atau Semarang untuk melakukan ujian,” ujar Benny.
Sementara itu, Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, BP2MI, Seriulina Tarigan, menyatajan, penambahan ruang ujian tentu akan sangat bermanfaat mengingat jumlah peserta ujian EPS-TOPIK terus bertambah. “Total pendaftar ujian EPS-TOPIK UBT Umum tahun 2023 sudah mencapai 35.589 peserta. Peserta paling banyak berasal dari Jawa Tengah, yakni 17.653 peserta,” kata Seriulina.
Perwakilan dari HRDK, Park Sehoon, menyambut baik kerja sama ini dan akan berkoordinasi dengan BP2MI terkait penyediaan dan penyiapan fasilitas ruang ujian EPS-TOPIK.
“Untuk jangka pendek, penambahan satu ruang ujian di BP3MI DKI Jakarta adalah yang paling memungkinkan. Kami akan berkomunikasi dengan Pemerintah Korea Selatan untuk usulan kerja sama lainnya,” pungkas Park Sehoon. (Azwar)