Jakarta, Wartapembaruan.co.id - PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) memutuskan untuk tidak membagukan deviden dari pembukuan tahun 2022 pada gelaran Rapat Umum Pegang Saham (RUPS), karena merugi.
Acara yang berlangsung di Hotel Jayakarta, Jakarta Barat, pekan lalu, tersebut turut memaparkan keadaan perseroan yang sudah berdiri sejak 1970, mengalami rugi bersih sebesar Rp10,015 Miliar. Pada tahun 2021 perseroan merugi Rp29.698 Miliar.
Direktur Ariyo Tejo menjelaskan, pihaknya menghadapi hambatan cukup besar di tahun 2022 silam. Hal ini meliputi pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina yang telah menurunkan daya beli dan mobilitsd masyarakat dan meningkatkan biaya terutama di biaya utilitas.
"Sebenarnya saat ini, sebagian hotel sudah mulai terisi tamu, hanya saja okupansi kamar belum maksimal," jelas Ariyo.
Sebagai informasi, PNSE saat ini memiliki empat unit hotel yang dibawahi langsung, yakni Hotel Jayakarta Jakarta, Hotel Jayakarta Bandung, Hotel Jayakarta Anyer, dan Hotel Jayakarta Cisarua. Sementara 7 hotel lainnya yang dimiliki melalui entitas anak adalah, Hotel Jayakarta Bali, Hotel Jayakarta Lombok, Hotel Jayakarta Yogyakarta, Residence Jayakarta, Hotel Jayakarta Komodo-Flores, dan J-Hotel Bali.
Lebih lanjut, Aryo menuturkan, pendapatan perseroan pada 2022 di angka Rp143.574 Miliar mangalami peningjatan dari angka Rp69.060 Miliar pada tahun l202. Laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk turut sebesar Rp13 Miliar dari angka Rp38 Miliar pada 2021.
Untuk memperbaiki posisi likuiditas Perseroan, Aryo menuturkan, Refinancing Hutang Perseroan di bulan Mret 2019 lalu. Aryo juga optimistis, karena mulai pulihnya pasar untuk industri pariwisata.
Mengenai rencana manajemen ke depan, Aryo mengungkapkan, akan memperkuat posisi Kas.
Juga perampingan asset perusahaan dengan menjual tanah di Bumi Serpong Damai, Cikarang dan Cengkareng yang tadinya direncanakan untuk pengembangan J-Hotel.
Selain itu, perusahaan akan lebih nemberdayakan program membership J-Club untuk memperkokoh jaringan pemasaran dan pelayanan nasabah. "Perusahaan juga terys memperkuat program Digiral Marketing," pungkas Aryo. (Azwar)