Makassar, Wartapembaruan.co.id -- Ratusan massa aksi yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pancasila, Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Bantaeng (HPMB), serta Kerukunan Keluarga Bantaeng (KKB) bersama keluarga Almarhum Basman Nafa Yaskura memadati Markas Komando Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Kamis (22/6/2023).
Ratusan massa yang menyuarakan keadilan bagi Nasman Nafa Yaskura (15), salah satu siswa SMP Athira di Kota Makassar telah dianggap bunuh diri (24/5/2023) dengan melompat dari lantai 8 dan dihentikan kasusnya oleh Polrestabes Kota Makassar karena tidak ditemukannya unsur pidana.
Saat orasi Berlangsung, Ketua Sapma Pemuda Pancasila (PP) Kota makassar yang menyuarakan keadilan bagi Nasman Nafa Yaskura memprotes kebijakan Kapolrestabes Kota Makassar untuk menghentikan kasus tersebut.
"Kami menganggap kebijakan Kapolrestabes untuk menghentikan kasus Basman Nafa Yaskura terlalu dini, dan kami meminta kepada satu tingkat yang lebih tinggi, yaitu Polda Sulsel untuk mengambil alih kasus ini, dengan melakukan gelar perkara khusus,"tegas Khusnul saat Orasi.
Sementara itu, Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan Andi Arfan Sahabuddin yang di tunjuk sebagai kuasa hukum Basman Nafa Yaskura dalam orasinya menegaskan beberapa poin dalam pernyataan sikap para pendemo.
"Kami bersama dengan keluarga Basman Nafa Yaskura menyampaikan pernyataan aksi, yaitu :
1. Mendesak Polda Sulsel untuk membuka kembali penyelidikan terhadap kasus kematian Basman Nafa Yaskura di sekolah islam Athira
2. Meminta pihak kepolisian untuk bersikap independent dalam penyelidikan kasus kematian siswa di sekolah Athira Makassar.
3. Mendesak Pihak Sekolah Islam Athira Kota Makassar agar bertanggung jawab penuh terhadap kematian tidak wajar Basman Nafa Yaskura.
4. Mendesak Kapolda Sulsel untuk menonaktifkan sementara Kapolrestabes Kota Makassar, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar dan Kapolsek Ujung Pandang yang kami duga telah melakukan obstraction of justice.
Perwakilan Pemuda Pancasila bersama keluarga Basman Nafa Yaskura yang masuk ke dalam gedung untuk menemui salah satu pejabat di Polda Sulsel, akhirnya bertemu Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Jamaluddin Farti.
Jamaluddin yang menemui perwakilan Pemuda Pancasila dan keluarga Basman Nafa Yaskura mengaku akan memenuhi permintaan pihak keluarga dengan mengagendakan jadwal dilakukannya gelar perkara khusus.
"Kami selalu terbuka disini, dan untuk permintaan gelar khusus akan kami jadwalkan senin (26/6/2023). Jadi saya meminta kepada perwakilan untuk berspekulasi terhadap apa yang menjadi keputusan Polrestabes makassar. Saya juga sudah kesana, mereka hentikan kasus tentu ada sebabnya dan saya pun tidak bisa mengintervensi. Nantilah saat gelar perkara khusus, silahkan pihak keluarga mengajukan semua bukti yang ditemukan," jelas Diskrimum Polda Sulsel.
Meski sempat terjadi insiden kecil saat memasuki gedung Polda Sulsel, dan nyaris terjadi aksi pembakaran ban bekas, namun semua teredam dan para pendemo akhirnya bubar secara tertib.
(Team Media)