Garut, Wartapembaruan.co.id - Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Usai diterima secara resmi oleh Bupati Rudy Gunawan di Pendopo Kabupaten Garut, Teguh berkenan mengunjungi pelayanan adminduk di dua kecamatan, yakni Kecamatan Garut Kota, dan Kecamatan Tarogong Kaler serta mengunjungi kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Garut hingga sore.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Plt Kadis Dukcapil Prov. Jabar Indrastuti Chandra Dewi, Kadis Dukcapil Garut Natsir Alwi, Ketua Forum Disdukcapil Kabupaten/Kota se-Jabar Hendra Trismayadi, Kadis Dukcapil Kabupaten Tasikmalaya Hj. Wini, Kadis Dukcapil Kota Tasikmalaya Imih Misbahul Munir, dan Ketua Tim Koordinator Perkawinan, Perceraian dan Perubahan Status Anak pada Dit Dafdukcapil Ditjen Dukcapil Kemendagri, Sukirno beserta Wakil Ketua Tim Yeni Astari.
Dirjen Teguh mengaku cukup puas menyaksikan pelayanan di tingkat kecamatan di Kabupaten Garut sudah berlangsung bagus. Ia menegaskan, apa yang sudah diraih oleh Dinas Dukcapil Kabupaten Garut harus terus ditingkatkan kualitasnya lebih baik lagi.
"Saya sudah lihat pelayanan di tingkat kecamatan sudah cukup baik dan saya titip pesan agar berbagai target nasional di bidang adminduk dan kedukcapilan terus ditopang dan didukung seluruh jajaran Dukcapil Garut," kata Teguh seraya
Teguh mengatakan, tidak mudah untuk mengcover penduduk Kabupaten Garut yang mencapai 2.759.490 jiwa. Cakupan wilayahnya pun sangat luas, mencapai 3.065 kilometer persegi terdiri 42 kecamatan, 21 kelurahan, dan 421 desa. "Untuk itu dibutuhkan berbagai inovasi pelayanan adminduk untuk mengakselerasi pencapaian target kinerja."
Hingga 15 Mei 2023, cakupan perekaman KTP-el di Garut sudah mencapai 98,94 persen dari wajib KTP sebanyak 1.941.332 jiwa. Cakupan Kartu Identitas Anak (KIA) 18,78 persen, akta kelahiran 0-17 tahun mencapai 95,89 persen, Buku Pokok Pemakaman 89,82 persen, Hak Akses melalui PKS sebanyak 4 OPD, dan aktivasi IKD atau KTP digital sebesar 1,36 persen.
Teguh berharap cakupan KTP-el di Garut bisa mencapai 99,4 persen. Demikian juga dengan target kepemilikan KIA, Teguh berharap di tahun 2023 bisa tercapai 50 persen.
"Jangan hanya mengandalkan langkah yang konvensional tetapi juga harus memantik langkah-langkah inovatif agar target tersebut bisa dikejar. Saya lihat di daerah banyak sekali kerja-kerja inovatif. Seperti ibu melahirkan si bayi mendapat akta lahir dan KIA, orangtuanya mendapat KK baru dan kartu BPJS Kesehatan."
Kadis Dukcapil Garut Natsir Alwi menjelaskan, pihaknya punya dua strategi pelayanan adminduk. Yakni dengan cara statis, pelayanan di kantor Disdukcapil maupun di kantor kecamatan. "Yang kedua pola dinamis, yaitu kami datang ke masyarakat. Salah satunya adalah jemput bola dan dilakukan setiap hari dari Senin sampai Jumat. Dari desa kemudian ke sekolah mulai SMA, SMK dan Madrasah Aliyah sampai ke pesantren-pesantren. Ini dimulai ketika saya menjabat Kadis Dukcapil bulan Juli 2022," jelas Kadis Natsir Alwi.
Selain itu, pihaknya punya aplikasi 'Pajero' atau Pelayanan Adminduk Jemput ke Rorompok. Pajero melayani perekaman KTP dan KK bagi warga yang tidak sanggup datang ke kantor Disdukcapil. "Ditujukan bagi keluarga kurang mampu, rentan adminduk, lansia, disabilitas, ODGJ, melayani sampai ke rumah, bahkan hingga ke kamar masyarakat yang tidak mampu lagi bergerak karena sakit," kata Natsir.
Tidak cukup sampai di situ, dengan layanan T-REKK (Tim Reaksi Kegawatdaruratan Kependudukan) Dukcapil Garut melayani jemput bola bagi warga yang sedang memiliki kondisi darurat di fasilitas kesehatan dan membutuhkan dokumen kependudukan secepatnya. "Tim datang langsung ke tempat warga dirawat dan langsung dilayani di tempat," tambahnya.
Untuk layanan online tersedia aplikasi PASTIOKE untuk warga yang membutuhkan dokumen kependudukan tanpa harus datang ke tempat layanan, Layanan ini dapat diakses melalui laman https://pastioke.garutkab.go.id dan dapat didownload di playstore untuk pengguna Android. Dukcapil***