Iklan

Bertemu Emtek Grup, Dirjen Teguh Jelaskan Program Dukcapil

warta pembaruan
21 Juni 2023 | 10:45 PM WIB Last Updated 2023-06-21T15:45:51Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi bertemu dengan direksi Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) Group di kantornya SCTV Tower, Jakarta, Rabu (21/6/2023). Dirjen Teguh didampingi oleh Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Erikson Parulian Manihuruk. Sementara dari Emtek Grup hadir Komisaris Utama Surya Citra Media (SCM) dan CEO KMK Online, Adi  Sariatmadja, Direktur Utama Indosiar & Direktur Grup SCM Komjen Pol (P) Imam Sudjarwo. 

Hadir pula Corporate Secretary SCM Gilang Iskandar, Head of Protocol & Public Affairs Irnawati W. Kahardja, Managing Director Monika Rudijono, Pemred SCTV-Indosiar Retno Pinasti, Pemred Liputan6.com Irna Gustiawati, VP Content Operations & Editor in Chief Merdeka.com Darojatun, dan Government Relation Emtek Gawang.

Dalam kesempatan ini Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menyampaikan, di era digital ini kolaborasi dengan grup media besar yang juga mengelola media digital seperti Emtek Grup adalah bentuk sinergisitas yang sangat strategis. "Ini kesempatan bagi kami untuk mengenalkan Ditjen Dukcapil. Sebab sudah sangat banyak inovasi Dukcapil. Bahkan tadi para direksi juga kaget, oh sudah begitu banyak kemajuan Dukcapil," kata Dirjen Teguh saat diwawancarai kelompok media Emtek. 

Dirjen Teguh juga menyambut baik rencana Emtek Grup untuk mendapatkan hak akses elemen data kependudukan. "Tentu dengan terlebih dulu mengikuti ketentuan dengan menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) pemanfaatan data Dukcapil. Di situlah nanti akan dibicarakan lebih lanjut, kira-kira kerja sama seperti apa," kata Teguh.

Teguh menjelaskan, Dukcapil mengelola bigdata kependudukan sebesar 277 juta penduduk Indonesia by name by address, dan telah bekerja sama dengan 6088 lembaga pengguna seperti perbankan, pasar modal, asuransi termasuk instansi pemerintah pusat maupun daerah.

"Beberapa anak perusahaan di Emtek Grup di bidang fintech, dan juga Grab itu sudah kerja sama dengan Dukcapil. Yang belum tentu akan kita jajaki bersama," kata Teguh.

Mantan Dirjen Pembangunan Daerah Kemendagri ini mengaku senang bekerja sama dengan Emtek Grup yang antara lain terdiri media-media besar. Sebut saja SCTV, Indosiar Liputan6, Merdeka.com dan lainnya. "Selain kami siap memfasilitasi kerja sama hak akses, juga tentu kami berharap dukungan terkait banyak sekali kebijakan Dukcapil yang perlu disosialisasikan dan diketahui oleh publik melalui berbagai media yang bernaung dalam Emtek Grup," kata birokrat asal Purwokerto ini.

Lebih jauh, Dirjen Dukcapil ini menjelaskan berbagai program kerja yang terus dilakukan menjelang Pemilu tahun 2024. Antara lain Dukcapil sangat gencar melakukan pelayanan keliling jemput bola untuk meningkatkan cakupan KTP-el bahkan juga KTP digital. 

"Melalui Dukcapil Goes to School, kami mendatangi banyak sekolah untuk mengejar para pemilih pemula usia menjelang 17 tahun." Nanti tepat di usia 17 tahun, para pelajar setingkat SLTA itu bakal mendapatkan hadiah ultah berupa KTP-el yang diserahkan langsung oleh kepala daerah. "Dengan KTP-el itu juga mereka akan terdaftar sebagai pemilih dan menjalankan hak pilihnya mencoblos dalam Pemilu 2024." 

Dukcapil juga banyak mendatangi berbagai perguruan tinggi melalui Dukcapil Goes to Campus di berbagai provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini dilakukan demi meningkatkan cakupan Identitas Kependudukan Digital-IKD atau KTP digital. "KTP digital ini tentu saja untuk menyongsong era digital, di mana semua urusan pelayanan publik bisa diselesaikan melalui smartphone dalam genggaman tangan," jelas Teguh.

Dukcapil juga bekerja sama dengan Kemendikbud, memanfaatkan data pokok pendidikan (Dapodik) agar anak-anak usia sekolah dapat dipastikan memiliki dokumen kependudukan, yakni akta lahir, dan kartu identitas anak. 

Untuk melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan yang nondiskriminasi, Dukcapil bersama Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia berada di posisi paling depan, agar penyandang disabilitas dapat memiliki dokumen kependudukan dan mencatat ragam disabilitas mereka. "Agar kaum difabel ini tidak tertinggal dalam proses perencanaan pembangunan, misalnya terkait penyediaan lapangan kerja," ungkapnya.

Bersama Kemensos, Dukcapil juga mendata masyarakat rentan antara lain suku-suku dan masyarakat adat terpencil, para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), transgender, warga binaan di Lapas dan lainnya. "Agar mereka juga terdata dengan akurat dan memiliki dokumen kependudukan sehingga memungkinkan mereka mendapatkan layanan sosial dan layanan publik lebih lanjut," demikian Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menuntasi perbincangan. Dukcapil***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bertemu Emtek Grup, Dirjen Teguh Jelaskan Program Dukcapil

Trending Now

Iklan