Rokan Hulu, Wartapembaruan.co.id - Berbicara tentang dampak pencemaran limbah PKS PT SSM (Surya Sawit Mandiri), tentu tak adil rasanya kalau tidak berbicara juga dampak yang dirasakan bagi anak dibawah umur, khususnya siswa-siswi sekolah yang menjalani rutinitas setiap harinya.
Tentu dengan adanya pencemaran limbah PKS PT SSM (Surya Sawit Mandiri) yang berdampak hingga ke permukiman masyarakat Desa Koto Tandun Kecamatan Tandun, yang sampai sekarang belum terlihat progres penyelesaian nya pasti akan sangat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat.
Penelusuran media, Hari Jumat (05/05/2023) di Desa Koto Tandun, mendapati ada beberapa ruang aktivitas masyarakat yang tidak jauh dari zona pengolahan limbah PKS PT SSM (Surya Sawit Mandiri), bahkan ada sekolah yang dekat dengan lokasi kolam penampungan limbah PKS.
Tentunya hal ini sangat meresahkan dan bisa berdampak buruk kalau diambil dari sudut pandang kesehatan. Tak lama berselang, salah satu Tokoh Pemuda Desa Koto Tandun, Zulkifli bersedia memberikan pandangan nya terkait masalah ini."Agar Pemerintah terutama lewat DLH lebih serius menangani hal-hal yang merugikan masyarakat", sebut beliau.
Bukan tanpa alasan Zulkifli berbicara demikian, karena disadari betul dampak kesehatan bagi masyarakat terlebih para pelajar sekolah yang harus menghirup bau tak sedap dari limbah yang tercemar dan sangat mengganggu pernafasan.
"Kalau dibiarkan terus pencemaran limbah ini nantinya akan merusak lingkungan dan berdampak bagi kesehatan para pelajar ini", tambah Tokoh Pemuda Desa Koto Tandun ini.
Menjadi masuk akal karena sumur tempat aktivitas para pelajar di sekolah ini sudah tercemar dan mengalami perubahan kondisi fisik airnya. Sangat tidak memungkinkan untuk dipakai karena disamping bau, pastinya akan menimbulkan berbagai jenis penyakit kulit.
Hal senada juga disampaikan Saipul Lenggo, Tokoh Pemuda Desa Koto Tandun lainnya."Kami meminta tindak tegas PT SSM, kan sudah jelas itu pencemaran, perbaiki dong", sebut beliau dengan tegas ucapnya.
Dari rangkaian permasalahan ini, Anjasri Ketua BPD berinisiatif mengundang pihak Perusahaan, tapi mereka tidak hadir. "Kalau memang belum layak beroperasi hentikan dulu, masih menurut asri", sapaan akrab nya.
BPD dalam hal ini sangat menyayangkan kejadian ini, karena terkesan PKS PT SSM (Surya Sawit Mandiri) tidak serius dalam melakukan upaya perbaikan atas pencemaran limbah PKS nya.
Kemudian, dikatakan dari salah satu masyarakat Desa Koto Tandun, Tono yang mengatakan seharusnya PKS PT SSM (Surya Sawit Mandiri) lebih memperhatikan ekosistem di sekitar areal perusahaan."Kita dapat informasi gak jauh dari Pabrik terdapat Dinas Pendidikan yaitu satu SMP", sebut beliau.
Artinya di sini harus ada daya tekan Pemerintah Rokan Hulu (Rohul) lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pendidikan (Disdik) kepada PKS PT SSM (Surya Sawit Mandiri) agar segera menyelesaikan tanggung jawab akibat dampak pencemaran limbah PKS nya.
"Kami selaku masyarakat memperhatikan jarak antara kolam penampungan limbah ke SMP tak kurang dari 500 Meter", tambah Tono.
Dengan jarak yang sedemikian dekat kemungkinan para pelajar ini terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat dari bau limbah yang dihirup dan berbagai jenis penyakit kulit akibat dari pemakaian air yang sudah tercemar menjadi besar.
Terakhir seluruh narasumber sama-sama berharap ada tindak lanjut dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohul terkait penyelesaian limbah PKS nya, serta dari Dinas Pendidikan (Disdik) Rohul terkait penggunaan air bersih di Sekolah yang dekat dengan lokasi pengolahan limbah PKS PT SSM (Surya Sawit Mandiri) agar ke depan tidak terulang jelasnya. (Rahmat)