Tasikmalaya, Wartapembaruan.co.id -- Rahma Amelia adalah seorang remaja putri yang terlahir dari keluarga pra sejahtera. Ketika ayah tercintanya meninggal dunia, kehidupannya pun jadi semakin serba memprihatinkan bersama ibunya Mumun dan seorang adik balitanya.Meski demikian, kondisi itu tak lantas membuat yatim ini berputus asa. Malah, ia semakin gigih membantu ibunya yang bekerja serabutan agar mereka bisa makan untuk bertahan hidup.
Dengan mendiami sebuah rumah reyot yang nyaris rubuh di Kampung Gandamekar rRT 07/RW, Dusun Gandamekar, Desa Cikapinis, Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat, Neng Rahma, begitu sapaan akrabnya, tetap tekun belajar, sholat, berdoa dan mengaji, guna menyiapkan bekal menjemput masa depannya.
Namun mirisnya, rumah yang mereka tempati tersebut kondisinya sangat mengkhawatirkan, sebab sudah banyak bagian bangunannya yang lapuk dan rusak parah yang sewaktu waktu bakal rubuh menimpa penghuninya.
Relawan kemanusiaan dari organisasi amal Yayasan Real Action Bandung (RAB) yang diketuai Egi Sugiharto, beberapa waktu lalu menemukan rumah reyot yang dihuni keluarga kecil di desa terpencil ini, setelah menempuh perjalanan lewat jalan hutan sejauh 14 Km
Mendapat dukungan penuh dari seorang Hamba Allah asal Kota Medan yang mendonasikan uang nya sebesar Rp 25 juta, realaction_rab minggu lalu langsung memulai aksi pembedahan rumah berukuran 7x 7,5 meter tersebut yang sampai hari ini masih berjalan dan Insyaa Allah akan diresmikan pada 14 April mendatang.
"Alhamdulillah Pembangunan rumah Neng Rahma kini sudah mencapai 75 persen. Kami sangat berterimakasih kepada abang itu, kami salut padanya, karena semua biaya pure di cover beliau. Semoga abang sehat sehat di Medan ya bang, kami doakan semoga tak pernah putus rezekinya, Aamiin," ujar Egi Sugiharto seraya mengungkapkan bahwa hamba Allah dimaksud telah membangun 4 rumah warga lewat program bedah rumah realaction_rab. (AVID)