Rokan Hulu, Wartapembaruan.co.id --Seolah tak berhenti sampai di sini saja, permasalahan limbah cair dari PKS PT KCN yang diduga membuat aliran Sungai Ngaso tampak menghitam dan berminyak. Tentu ini berdampak buruk dari segi kesehatan bagi masyarakat sekitar.Dari penelusuran media, Kamis (06/04/2023) terdapat ada tiga Desa dalam satu Kecamatan yang terkena dampak secara langsung dari aliran Sungai Ngaso yang tercemar limbah cair ini. Di salah satu desa, yakni Desa Ngaso ditemui
banyak masyarakat yang sehari hari menjadi penambang pasir terkena dampak secara langsung.
Seorang pria paruh baya, RA (46) mengatakan menderita penyakit kulit di sekujur tubuhnya.
"Sudah beberapa bulan ini gatal gatal di sekujur tubuh", sebut pria tersebut. Tak hanya beliau, lebih kurang ada sekitar 50 orang lainnya yang menderita penyakit serupa. Hal ini jelas sangat merugikan masyarakat Desa Ngaso.
Terkait dampak buruk yang dirasakan masyarakat Desa Ngaso, Kepala Desa Ngaso, Andes kembali buka suara. "Terkait hal tersebut kami minta pertanggung jawaban dari pihak perusahaan", sebut beliau. Artinya baik kerugian secara moril maupun materiil yang dirasakan masyarakat harus menjadi perhatian khusus PKS PT KCN.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Desa Ngaso bersama 3 Desa yang lain berinisiatif membuat pertemuan dengan Camat Ujung Batu khusus membahas masalah Limbah PKS KCN ini dengan tujuan agar berhenti membuang limbah cair PKS nya di aliran Sungai Ngaso." Sudah beberapa kali pertemuan kita adakan, mudah mudahan ini yang terakhir dan solusi nya dapat ditemukan", sebut Kepala Desa Ngaso ini.
Sampai berita ini rilis, belum ada niat baik dari PKS PT KCN melakukan mediasi atau membuka ruang dialog terkait masalah limbah ini, entah apa penyebab nya, padahal sebagai lapisan paling bawah, masyarakat sekitar yang jelas merasakan dampak langsung secara ekonomi maupun kesehatan, bukan elit partai maupun elit birokrat.
Seolah membuktikan semuanya, Ketua Karang Taruna Rohul, Harde Yanto dengan lantang mengatakan sudah banyak laporan masyarakat soal limbah PKS KCN di Sungai Ngaso."Tapi jangankan ditindak, bahkan PKS KCN tidak mau mendengar dan merespon setiap laporan yang disampaikan", sebut Harde, sapaan akrab nya.
Dengan tegas Harde mengatakan ada dugaan "orang kuat" di Kabupaten Rokan Hulu yang ikut mem back up PKS PT KCN ini. Bukan tanpa alasan mengingat disamping tidak ada satupun pengaduan dan laporan tentang limbah cair, namun juga tidak pernah ada ruang dialog maupun diskusi yang dilakukan oleh PKS PT KCN.
Di akhir kesempatan, sekali lagi Ketua Karang Taruna Rohul ini menegaskan masalah pencemaran limbah yang disebabkan oleh PKS PT KCN ini bukan kali pertama atau hal yang tidak sengaja, dengan kata lain ada unsur pembiaran yang dilakukan oleh PKS PT KCN terkait pembuangan limbah PKS nya.
Khusus kepada Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Ujung Batu," Kalau PKS PT KCN tidak mampu mencarikan solusi atas permasalahan limbah yang mereka buang agar ditutup saja", tutup Harde Yanto.(Rahmat).