Kuningan, Wartapembaruan.co.id - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan berperan aktif melaksanakan antisipasi gangguan keamanan hutan (GUKAMHUT) di kawasan hutan wilayah Kuningan. Patroli bersama merupakan bentuk kegiatan rutin berkelanjutan pihak KPH Kuningan sebagai garda terdepan menjaga fungsi kelestarian hutan Negara.Sebelumnya, melalui informasi masyarakat dan anggota Koramil 1512/Ciwaru ditemukan tindak pidana pencurian kayu jenis sonokeling yang terjadi di Desa Citikur dan Desa Lebakherang, Sabtu (4/3/2023).
Barang bukti berupa beberapa balok kayu yang ditinggal kabur oleh pelakunya dan berhasil diamankan warga.
Yana Yunara selaku Wakil Administratur Perhutani KPH Kuningan didampingi Pabin Polhut Kompol Syamsudin bersama Danru Polhut Entis Sutisna memberikan keterangannya Senin (6/3).
"Terkait adanya temuan pencurian kayu jenis sonokeling yang berhasil diamankan warga di Kecamatan Ciwaru, kami dari pihak Perhutani turut berperan aktif langsung turun ke lapangan karena hal tersebut merupakan tindak gangguan keamanan hutan," terang Yana.
Ia menambahkan sampai saat ini masih melakukan lidik dan InshaAllah akan terungkap siapa pelakunya. “Ini akibat dari tindak pencurian tersebut sangat berdampak pada lingkungan hingga meresahkan warga sekitar," tambahnya
Menindaklanjuti peran serta masyarakat dalam rangka pengawasan terhadap perilaku pencurian yang dapat mengganggu keamanan hutan, Yana Yunara mengatakan akan membuat sebuah nota kesepahaman dengan masyarakat.
"Saat kejadian saya pun turun ke lokasi bertemu warga yang begitu antusias, maka secara pribadi saya pun mengapresiasi kepedulian warga Desa Citikur dan Lebakherang terhadap perilaku pencurian hutan,” terangnya.
“Kami akui dengan keterbatasan jumlah SDM di lingkungan KPH Kuningan maka kami perlu peran serta masyarakat di sekitar hutan dan hal itu akan kami tuangkan dalam memorandum of understanding (MoU), yang rencananya sore hari ini kami bersama warga akan bermusyawarah terkait poin-poin kesepahaman itu," jelasnya.
Kemudian, sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pengelolaan Sumberdaya Hutan (PSDH) di KPH Kuningan itu pun berharap dengan adanya ikatan kesepakatan bersama maka warga dapat menyalurkan berbagai informasi kepada pihak Perhutani KPH Kuningan agar terjalin simbiosis mutualisme (hubungan saling menguntungkan- red) yang lebih baik lagi ke depan.
"Harapan kami tentunya setelah ada kesepakatan bersama warga dapat menyalurkan informasi secara langsung dan komunikasi akan menjadi lebih baik lagi, sekaligus menjadi saluran bagi Perhutani KPH Kuningan memberikan edukasi,” jelasnya.
“Harus juga diberikan pemahaman bahwa menjaga fungsi kelestarian hutan adalah tugas kita bersama bukan hanya terbatas pada ‘tubuh’ Perhutani KPH Kuningan saja," harapnya.
Lebih jauh lagi, Yana Yunara ingin meningkatkan kesadaran dan rasa memiliki masyarakat terhadap hutan,
"Dengan meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap hutan, maka muncul sikap kepedulian untuk menjaga, terlebih kegiatan produksi Perhutani KPH Kuningan menjadi dasar bagi penyaluran ‘dana sharing’ kepada masyarakat sekitar hutan,” ungkapnya.
“Jadi kalau kegiatan produksi diganggu dengan adanya pencurian (hasil hutan) maka masyarakat akan bertindak karena masyarakat mendapat ‘sharing’ dari produksi hutan di wilayah tersebut," pungkasnya.