LEBAK, Wartapembaruan.co.id - Pihak CV. Wasilah KM Hudori mengaku akan meminta surat keterangan tidak mampu (SKTM) kepada pihak sekretariat DPRD Lebak lantaran pihak Sekretariat belum melakukan pembayaran pembuatan Sepanduk kegiatan Reses DPRD Lebak.Menurut Hudori, pembuatan sepanduk kegiatan Reses sebanyak 80 sepanduk untuk 50 anggota DPRD Lebak tersebut dibuatkan pada tanggal 12 Januari 2023.
Sepanduk tersebut untuk dipakai dari Tanggal 25 hingga tanggal 30 Januari 2023. Namun, kata dia, hingga saat ini Tanggal 17 Maret 2023 pembuatan Sepanduk tersebut belum juga dibayar oleh pihak Sekertariat DPRD Lebak.
" Kita sudah mengirimkan kwitansi atau berkas pengajuan pembayaran pada tanggal 16 Febuari 2023 hingga saat ini tanggal 7 Maret belum juga dibayar. Ada apa sebetulnya di Sekertariat DPRD Lebak kok bisa mandek," tegas Hudori pada awak media, Senin (7/3/2023).
Hudori menambahkan, dalam hal ini seharusnya pihak Sekretariat DPRD Lebak dapat berkomunikasi dengan baik. Karena, tagihan pembuatan Sepanduk tersebut tentu akan menjadi salahsatu pandangan buruk terhadap lembaga Legislatif (DPRD Lebak) di Kabupaten Lebak.
"Itu kan hak kami, dimana salahnya. Nah, ketika pengajuan pembayaran hingga berlarut larut begini tentu patut di pertanyakan," tegas Hudori.
Lebih lanjut, dikatakan Hudori, CV. Wasilah KM juga memiliki pertanggugg jawaban atas pengeluaran sepanduk tersebut terhadap menejemen perusahaannya. Untuk itu dia menegaskan, seharusnya pihak DPRD Lebak dapat saling memahami hal tersebut.
Hudori juga mengaku akan mengirimkan surat permohonan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) jika pihak Sekertariat tidak mampu untuk membayar Sepanduk tersebut.
" Jika memang pembayaran tersebut masih bertele tele saja, saya akan mengirimkan surat SKTM kepada pihak DPRD Lebak agar di tandatangani dan secara materai," tandasnya.
Sementara itu, Sekretariat DPRD Lebak Lina Budiarti ketika dikonfirmasi awak media perihal tersebut, pihaknya belum memberikan jawaban. Padahal pesan yang dikirim centang dua.
Sebelum berita ini di muat awak media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait. (Enggar)