PADANG, Wartapembaruan.co.id - Hebohnya pembongkaran Rumah Singgah Soekarno Di Kota Padang mengundang banyak perhatian dan dukungan untuk menyuarakan ranah perjuangan sejarah Bung Karno khususnya di Sumatera BaratIhwal itu jua salah satu tokoh muda Sumatera Barat Fadhlur Rahman Ahsas angkat bicara terkait perobohan Rumah Bung Karno yang sudah dibongkar dan sekarang sudah rata dengan tanah. Apalagi ia sangat menyayangkan dan perihatin sikap Pemko Padang yang tidak melakukan kordinasi dan upaya mempertahankan aset sejarah dalam mempertahankan bangunan bersejarah tersebut
"Saya selaku pemuda di Sumatera Barat yang menjunjung tinggi arti sejarah pembangunan bangsa ini, sangat perihatin kelalaian dan rasa ada ketidak pedulian Pemko terhadap bangun bersejarah ini" ujar yang acap di sapa Gus Lur pada media, Senin (20/02/2023).
Sosok aktivis muda dari Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat yang acap disapa Gus Lur itu, mendukung perjuangan anak ideologis Soekarno dalam memperjuangkan sejarah bangsa yang ada di Ranah Minangkabau. Seyogyanya, founding father bangsa ini banyak berasal dari Sumatera Barat
"Saya sangat mendukung aksi anak ideologis Soekarno dalam peristiwa meris ini. Sejatinya Sumbar tak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa Indonesia, bahkan tiga dari empat orang founding father adalah orang Minangkabau. Tiga orang itu adalah Tan Malaka, Bung Hatta, Sutan Sjahrir. Itu fakta yang tak bisa dibantah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris PCNU Kabupaten Sijunjung
Sebagai generasi bangsa yang memegang teguh dalam merawat jagad membangun peradaban dengan bahasa yang sering menjadi prinsip hidup yang diambil dari kaedah usul fiqh yakni:
المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ
Memelihara dan membangun budaya dan peradaban, jika terdapat di sana ada nilai-nilai bagus yang harus dipertahankan, apalagi nilai-nilai bagus itu selaras dengan nilai perjuangan yang terus dipertahankan, karena memang memiliki literasi bagi bangsa kita untuk generasi ke generasi.
Dengan kaidah usul fiqh yang menjadi prinsip untuk selalu sebagai pewaris yang memelihara dan menjaga sejarah serta budaya di negara ini. Gus Lur hanya bisa mengajak semua elemen wabilkhusus pemerintah dan masyarakat umum agar bersama-sama menjaga situs-situs budaya yang ada di Sumatera Barat, tidak hanya yang ada di Kota Padang.
"Jadikan peristiwa ini pembelajaran, saya berharap pemerintah di berbagai tingkatan untuk bisa merawat dan memelihara serta mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga situs-situs budaya kita. Saya rasa, kalau informasi tentang situs cagar budaya ini tersampaikan ke masyarakat, masyarakat pasti siap menjaganya. Karena, orang Minangkabau sangat menghargai nilai-nilai sejarah yang ada di Sumbar," tutupnya. (Ril/Zak)