JAKARTA, Wartapembaruan.co.id - Dengan motto Membangkitkan Seni dan Budaya, Kreatif dalam Berkarya, Kompak dalam Bekerja, Berbakti untuk Agama dan Bangsa, Rumah Gadang Limpapeh ingin mendorong perempuan minang mencintai dan melestarikan adat dan budaya minangkabau khususnya pakaian tradisional minang yaitu baju kurung dan kebaya panjang yang dipadu dengan songket dan kain batik tradisional, dalam menghadapi perkembangan zaman di era keterbukaan informasi karena perkembangan teknologi.Rumah Gadang Limpapeh adalah Organisasi Perempuan Minang di Jakarta yang berdiri pada bulan Agustus 2022 lalu, dengan Ketua Umumnya Muryanti Rozalina. Bertempat di gedung Sampoerna Strategic Square, Rumah Gadang Limpapeh mengadakan Rapat Anggota Luar Biasa untuk Pengesahan Anggaran Rumah Tangga, Arisan dan agenda lainnya, Rabu (15/2/2023).
Sekum dan Pendiri Rumah Gadang Limpapeh Hj Nofianti Syahruddin SH MKn menyampaikan dan berharap dengan terbentuknya perkumpulan limpapeh Rumah Gadang ini, anggota yang tergabung didalamnya mampu mengajak dan mengkampanyekan kepada perempuan-perempuan minang untuk kembali mengenakan baju tradisional minang walaupun tidak setiap hari, yaitu baju kurung dan kebaya panjang yang dipadukan dengan kain tradisional yaitu songket dan batik.
Dahulu pakaian ini menjadi pakaian keseharian masyarakat minang, dan menjadi identitas dan kebanggaan perempuan minangkabau, imbuhnya".
"Semoga kedepan pakaian ini menjadi pakaian kebesaran, yang selalu dipakai dalam acara2 pesta, arisan, pertemuan-pertemuan perkumpulan minang, acara nasional dan pertemuan perkumpulan diluar minang, baik bagi bundo bundo kanduang maupun bagi generasi muda minang mendatang,” harapnya.
Program Rumah Gadang Limpapeh dalam Anggaran Dasar ada 2 yaitu melestarikan pakaian tradisional yaitu baju kurung dan kebaya dalam yang sesuai dengan falsafah Minangkabau, ABS-SBK. Adat Basandi Sara’ dan Sara’ Basandi Kitabullah, artinya budaya minang itu landasannya adalah Alquran. Selanjutnya adalah program rutin yang akan dilaksanakan yakni membangun Masjid.
Dalam Rapat Anggota Luar Biasa selain Presentasi Usulan Pembangunan Masjid, juga dilaksanakan penggalangan dana untuk pembangunan masjid Rumah Gadang Limpepeh yang akan dibangun di Rest Area Toll. Penggalangan dana tersebut yang dilaksanakan secara spontan telah mengumpulkan dana sebesar Rp1,5 miliar.
“Alhamdulillah dalam setengah jam panitia presentasi yang diketuai Ibu Mira Magnolia berhasil mengumpulkan dana Rp1,5 miliar. Mudah-mudahan tidak lama lagi Masjid Limpapeh 1 dapat kami wujudkan,” harapnya.
Sekedar diketahui, Rumah Gadang Limpapeh dibentuk sebagai perkumpulan sosial yang mempunyai kepedulian terhadap perempuan, bidang seni dan kebudayaan, bidang sosial dan agama pada masyarakat minang baik yang dirantau maupun yang diranah minang.
Selain itu organisasi juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, persatuan, dan kekeluargaan dalam kegiatan sosial, arisan, kerohaniaan, seni dan budaya. Bahkan, berdirinya perkumpulan limpapeh dimaksudkan juga sebagai wadah penyalur aspirasi dari masyarakat minang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga perkumpulan. Selanjutnya bertujuan menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni dan budaya terutama pakaian tradisional minang untuk menjaga agar tidak punah karena pengaruh perkembangan zaman. @red