Wartapembaruan.co.id, Yogyakarta ~ Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kunjungan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII DIY bertempat di kompleks Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Baitussalam, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Kunjungan tersebut dalam rangka menjalin silaturrahim antara LDII dan Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Jumat (10/2/2023).
Ketua DPW LDII DIY Ir Atus Syahbudin SHut MAgr PhD menerima kunjungan Kemenag DIY didampingi jajaran pengurus harian DPW LDII, serta dihadiri Pimpinan Pondok H Ahmad Riyadi SSi MSi. Sementara dari Kementerian Agama diwakili oleh Hj Any Nurul Aini SH, H Aris Munandar SH, Siti Aminah SHI, Zeni Nuramalia SE dari Seksi Bina Paham Keagamaan dan Kepustakaan Islam Bidang urusan Agama Islam dan KH Fatchurrohim sebagai Kepala Seksi Pesantren Kementerian Agama DIY.
Maksud dan tujuan Kemenag DIY kali ini dalam rangka mengumpulkan sejumlah data dari ormas–ormas Islam kaitannya dengan pengisian Form Instrumen Pelaksanaan Pendataan Aliran, Gerakan dan Paham Keagamaan Islam. Kementerian Agama sebelumnya juga sudah melakukan silaturrahim dan audiensi ke ormas–ormas Islam yang lain.
”Kehadiran LDII itu tidak dilarang oleh pemerintah karena LDII legal dan tidak menyalahi aturan pemerintah. Manusia diciptakan dengan berbagai perbedaan tujuannya untuk saling kenal atau taaruf, jadi buat apa saling mengejek, apalagi dengan sesama umat Islam,” kata KH Fatchurrohim mengawali perbincangan.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa negara bisa kuat berkat adanya persatuan. ”Kuatnya negara itu apabila terbina dengan baik ukhuwahnya,” tambahnya.
Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh pihak Kemenag di antaranya mengenai adanya tahlilan kemudian masih ada anggapan masyarakat mengenai masjid LDII yang di pel setelah dipakai sholat selain warga LDII.
Atus menjelaskan bahwa selama ini belum pernah mendengar secara langsung mengenai masjid yang di pel tersebut, “Dari zaman saya muda, saya belum pernah mendengar secara langsung ketika selesai sholat masjidnya dipel, nah maka dari itu kami dari LDII kalau ada laporan seperti itu tolong disampaikan saja warga kami yang melakukannya agar kami juga bisa membina dan menasehati,” tuturnya.
Atus juga menyampaikan bahwa LDII membina warga dari berbagai macam latar belakang.”Kami mempunyai warga pengajian mulai dari yang rutin menghadiri pengajian 1 atau 2 tahun sekali ngajinya, semua kami bina,” lanjutnya.
Sementara itu, Hj Any Nurul Aini menjelaskan salah satu tujuan dari audiensi ini adalah untuk meminta sejumlah data.” Kami dari Kemenag diminta untuk silaturrahim ke ormas–ormas untuk meminta sejumlah data yang kemudian diserahkan ke Kemenag Pusat di Jakarta,” ucapnya.
Hj Any juga menambahkan bahwa terkait kontribusi LDII di Wilayah DIY ini sudah baik, LDII bisa membaur dengan masyarakat, contohnya adalah berkontribusi dalam kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti. Di akhir sesi wawancara yang dilakukan oleh LINES Hj Any berharap agar kerjasama seperti pengumpulan data ini akan terjalin terus di tahun–tahun berikutnya.