Jakarta, Wartapembaruan.co.id — Sempat viral dugaan pelecehan Seksual Ketua KPU RI, Hasyim Asya’ari kepada Hasnaeni, Ketum Partai Republik Satu. Namun setelah dibantah sendiri oleh Hasnaeni, Hasyim Asya’ari bisa tersenyum, karena kasusnya menjadi tuntas. Itu berita bohong (Hoak).Setidaknya itu dapat menjadi kesimpulan saat ini ditengah beredarnya isu pelecehan yang dikaitkan dengan proses pemilu Partai Republik Satu. Disebut ada janji politik diantara mereka agar Partai Republik Satu lolos menjadi peserta Pemilu 2024.
Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), HM.Jusuf Rizal ketika diminta tanggapan perkembangan oleh media saat di PTUN, Jakarta terkait masalah tersebut, mengemukakan klarifikasi Hasnaeni, pencabutan laporan ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) dan sejumlah data yang dimiliki LSM LIRA, menjadikan masalah tersebut selesai dan tuntas.
Menurut Jusuf Rizal mantan Ketua AMNU (Angkatan Muda Nahdatul Ulama) berdarah Madura-Batak itu ada tiga hal yang membuat dugaan masalah pelecehan seksual Hasyim Asya’ari sudah selesai, tidak benar dan tuntas.
Pertama berdasarkan pernyataan Hasnaeni melalui video berdurasi 2.16 menit. Intinya menyatakan bahwa apa yang disampaikan sebelumnya tentang adanya pelecehan seksual adalah tidak benar. Ia menyebutkan dirinya dalam kondisi depresi. Sedang hubungannya dengan Ketua KPU, Hasyim Asy’ari murni profesional.
Hasnaeni lebih lanjut mengemukakan apa yang disampaikannya tidak dalam tekanan dan paksaan oleh siapapun. Karena itu, Hasnaeni memohon maaf kepada Ketua KPU, Hasyim Asya’ari dan Komisioner KPU atas adanya pemberitaan pelecehan seksual itu.
Kedua, laporan pengacara Hasnaeni yaitu Farhat Abas tentang dugaan pelecehan seksual Ketua KPU, Hasyim Asya’ri ke DKPP telah dicabut tanggal 4 Januari 2023. Pencabutan tersebut, menurut Farhat setelah ada pengakuan dari Hasnaeni, bahwa semua yang disampaikannya adalah tidak benar.
Ketiga, berdasarkan data yang diperoleh LSM LIRA (Satgas Pemantau Pemilu) dari RSK Dharmawangsa, bahwa sejak tahun 2009 sudah berobat karena kesehatan jiwanya turun naik dan tidak stabil. Kemudian kondisi terakhir Hasnaeni disebutkan dalam keadaan depresi.
“Dengan pernyataan yang disampaikan Hasnaeni, bahwa dirinya dalam keadaan depresi, kemudian diperkuat dengan keterangan RSK Dharmawangsa, jelas pelecehan yang disebut dilakukan Ketua KPU Hasyim Asya’ari merupakan berita yang tidak benar,” tegas Jusuf Rizal Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media dan Online Indonesia) itu.
Pria yang juga Ketua Presidium Relawan Jokowi-Amin The President Center pada Pilpres 2019 itu menduga ada kelompok kepentingan yang menggoreng untuk mendiskreditkan KPU RI dan Komisionernya agar KPU kehilangan citra dan wibawa.
“Dengan adanya tiga alasan tersebut, apa yang disampaikan Hasnaeni tidak benar. Dengan demikian Ketua KPU Hasyim Asya’ari sudah bisa tersenyum. Ini sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada KPU RI,” tegas Jusuf Rizal aktivis penggiat anti korupsi itu.
(Humas PWMOI)