Padang, Wartapembaruan.co.id - PW GP Ansor menggembleng kader-kader terbaiknya agar selalu siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Salah satu upaya menyiapkan calon-calon pemimpin tersebut adalah dengan menggelar kaderisasi raya dalam semua level tingkatan lanjutan seperti Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL), Kursus Banser Lanjutan (Susbalan), Kursus Banser Pelatih (Suspelat) dan Latihan Instruktur (LI) serta Dirosah Ula untuk Majelis Zikir Rijalul AnsorKegiatan Kaderisasi Raya ini akan digelar di Asrama Haji Tabing Padang pada tanggal 20 sampai 22 Januari 2023, hal ini dijelaskan Ketua Panitia Fadhlur Rahman Ahsas bahwa pada agenda ini akan mengundang kader Ansor seluruh Sumatera Barat yang akan mengikuti Kaderisasi Raya ini.
"Kaderisasi Raya ini akan mengundang kader GP Ansor se-Sumatera Barat terliput dalam 5 jenjang kaderisasi yang akan melahirkan para pemimpin masa depan," paparnya pada hari Senin (16/01/2023) dengan tema Ber-Jam’iyyah Memilih Rahmah”. Dengan digembleng dengan berbagai materi. Materi tersebut mulai dari soal kebangsaan, kepemimpinan, hingga masalah ekonomi.
Lebih lanjut, yang acap disapa Gus Lur, mengatakan agenda ini akan dihadiri Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Kasatkornas Banser, Wakil Gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar. Kehadiran para pemimpin negeri ini salah satu wujud motivasi kader GP Ansor Sumbar, yang selalu mencetak anak muda yang berjiwa tangguh dan mampu bertindak cermat dalam mengatasi persoalan yang kian kompleks.
“Maka dengan itu, GP Ansor berkomitmen untuk melahirkan pemimpin yang tangguh tidak sekadar mumpuni secara intelektual, tetapi juga matang dalam spiritual dan emosionalnya. Ayo sahabat sahabat Ansor Banser upgrade diri dengan mengikuti kaderisasi," terangnya.
Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Dr. Rahmat Tk, Sulaiman, MM, mengatakan, peserta pelatihan tingkat menengah di Ansor Tujuan dan target kegiatan. Membentuk kader yang memiliki kapasitas kepemimpinan gerakan demi meneruskan cita-cita organisasi dan perjuangan para ulama NU; Melahirkan gagasan-gagasan inovatif sekaligus kader penggeraknya (muharrik) bagi pencapaian misi organisasi dan kemajuan kehidupan masyarakat; Meningkatkan wawasan dan keterampilan kepemimpinan di kalangan pimpinan Gerakan. Pemuda Ansor menuju kemandirian organisasi.
"Diharapkan para peserta kepemimpinan menengah itu nantinya mampu menjawab kebutuhan organisasi dan bangsa ini di masa depan," ujar yang juga Pengasuh Ponpes Bustanul Yaqin Padang Pariaman
Rahmat Tk, Sulaiman, menambahkan ada tiga tantangan bangsa ini pada lima tahun mendatang. Hal itu di antaranya, munculnya generasi baru, digitalisasi segala aspek kehidupan, dan tren intoleransi dan radikalisme.
Selain harus siap menghadapi tantangan tersebut, dia mengatakan GP Ansor juga harus tetap konsisten meneguhkan sikap sebagai pengawal eksistensi Islam Ahl as-Sunnah wa al-Jamaah an-Nahdliyah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
GP Ansor, lanjut dia, juga dituntut mampu menganalisa dengan cermat berbagai tantangan tersebut dan merumuskan langkah yang taktis dan strategis guna menjawab kebutuhan zaman.
"Lima tahun terakhir, kaderisasi Ansor berjalan dengan sangat baik dan masif. Kaderisasi terus dilakukan tanpa kenal lelah. Denyut nadi Ansor dan Banser ini salah satunya melalui kaderisasi. Dengan harapan kita akan mencetak pemimpin gerakan di masa depan," pungkasnya. (Zak)