PADANG, Wartapembaruan.co.id - Setelah diumumkan secara resmi oleh KPU RI sebagai partai peserta pemilu 2024, PSI Sumatera Barat mulai menjadi perhatian para politisi Sumbar. Konsep tanpa mahar menjadi perhatian bagi politisi yang ingin hadir dan bekerja untuk rakyat.Hasil survey terbaru yang di rilis lembaga survey nasional, Voxpopuli Research Center menunjukan elektabilitas Partai PSI berada di angka 5,5 persen, yang berarti telah melewati ambang batas parlemen 4 persen.
Di Sumbar PSI menjadi magnet baru dan harapan baru bagi politisi untuk mewujudkan mimpi dan cita politiknya. Beberapa minggu yang lalu ketua Partai PKP Kota Padang Bro Musril bergabung ke PSI. Yang terbaru, tepatnya pada tanggal 16 januari 2023 Bro Tommi yang merupakan Mantan Anggota DPRD dari Partai Hanura sekaligus penasehat Partai Hanura Kota Padang juga bergabung ke PSI.
Bro Musril mengatakan alasannya bergabung karena semangat PSI dengan konsep melahirkan tokoh baru dalam perpolitikan terutama di Sumatera Barat menjadi perhatian khusus. Ia meyakini, pada 2024 nanti akan lahir kepala daerah dari kader PSI di Sumatera Barat.
"Saya yakin pada 2024 nanti akan lahir kepala daerah dari kader PSI Sumbar," ucapnya.
Sementara Bro Tommi, sebagai politisi senior, memiliki pandangan tersendiri dalam memutuskan pilihannya untuk bergabung dengan PSI. Ia mengatakan ada semangat yang kuat dari PSI dalam melahirkan kader yang benar-benar memperjuangkan nasib rakyat dan semangat anti korupsi.
Sekretaris DPW PSI Sumbar, Bro Nofria Atma Rizki menyampaikan dengan bergabungnya Bro Musril dan Bro Tommi dalam bagian penting perjuangan PSI Sumbar merupakan bukti bahwa PSI adalah partai yang terbuka kepada semua orang yang ingin berkontribusi untuk Sumatera Barat lewat jalur politik. "Asalkan mau bekerja dan hadir untuk rakyat," tegasnya, Rabu (18/01/2023).
"Bro Musril dan Bro Tommi merupakan energi baru bagi PSI Sumbar. Saya semakin yakin, PSI yang berlambangkan bunga mawar ini akan semakin mekar di ranah minang. Negeri yang terkenal dari dulunya banyak melahirkan tokoh dan disebut negerinya para pendiri bangsa," ungkapnya.
Selain itu, sambung Bro Rizki, PSI sebagai partai yang mayoritas diisi oleh generasi muda juga menjadi tangga mencapai impian bagi pemuda dalam menjemput takdirnya untuk menjadi pemimpin di negeri ini.
"Partai tanpa mahar adalah solusi bagi impian pemuda. Dan impian yang harus diperjuangkan pemuda itu ada di PSI. Saat memasuki PSI, pemuda membawa moralitas, integritas, dan kritisme untuk mewakili perjuangan rakyat. Hadir dan bekerja untuk rakyat," katanya.
Bro Rizki bercerita, pada masa lalu, pemuda minang berjuang dengan membawa modal hati yang suci, pikiran yang jernih, dan impian yang mendunia melalui jalur politik. Dalam kurun waktu yang cukup lama, nuansa politik dengan biaya mahal membenamkan semangat muda tersebut.
"Namun, saat ini PSI hadir untuk mengembalikan sejarah agung pemuda itu kembali dalam ruang-ruang politik formal. Keterbukaan PSI yang pro pergerakan pemuda membuka pintu sejarah di masa demokrasi kekinian," ujarnya.
"Kita warga Sumatera Barat patut berbangga. PSI adalah partai yang didirikan oleh seorang anak bangsa yang berdarah minang. Adalah Big Bro Jeffrie Geovanie (JG), pendiri sekaligus ketua dewan pembina PSI," jelasnya.
Lanjutnya, lewat PSI Big Bro JG memberikan teladan, kepemimpinan partai poltik perlu regenerasi dan memberi ruang yang seluas-luasnya kepada poltisi muda. Kepemimpinan harus direbut dan diisi oleh kaum muda.
"Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan optimisme yang tinggi saya mengajak kita semua, khususnya generasi muda sumatera barat yang punya mimpi untuk menjadi pemimpin dan berkontribusi untuk sumatera barat, mari berjuang bersama Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Barat. Dengan kekuatan solidaritas, mari kita rebut kepemimpinan politik dengan menjadi caleg di PSI. PSI Sumbar tanpa mahar. Kami hanya minta anda hadir dan bekerja untuk rakyat," ajaknya.
Sebagai partai politik yang terbuka, sambungnya, PSI Sumbar membuka mimpi dan cita untuk semua. "Kepada anak-anak muda, perempuan, dan para senior. Kepada para aktivis, seniman, budayawan, tokoh adat dan tokoh agama yang memiliki komitmen dan integritas yang kuat untuk hadir dan bekerja untuk kepentingan rakyat," pungkasnya. (Zak)