Medan, Wartapembaruan.co.id -- Lapas Kelas I Medan kunjungi Rutan Perempuan Kelas IIA Medan dalam rangka Studi Tiru Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK).Kepala Rutan Perempuan Kelas IIA Medan (RUPERDAN) , Ibu Ema Puspita, Ketua Tim Zona Integritas (ZI) Ibu Ika Suryani dan Tim Pokja ZI menyambut hangat kedatangan rombongan Lapas Kelas I Medan yg di pimpin langsung oleh Kalapas I Medan, Bapak Maju A Siburian, beserta tim.
Setibanya Kalapas I Medan dan rombongan di RUPERDAN, langsung disambut oleh penampilan yel-yel dari jajaran pegawai rutan, beserta tarian daerah dan yel-yel dari warga binaan. Rangkaian studi tiru yang dilaksanakan di aula Rutan Perempuan Medan lalu dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Pemasyarakatan. Sebelum paparan terkait RUPERDAN dimulai, Karutan Perempuan Medan memberi kata sambutan.
Dilanjutkan dengan sambutan oleh Kalapas I Medan, beliau mengapresiasi semangat dan kekompakan seluruh pegawai RUPERDAN dalam pelaksanaan kegiatan studi tiru ini. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih karena telah disambut dengan hangat di RUPERDAN.
"Saya sangat apresiasi, terutama kepada Ibu Karutan dan seluruh jajarannya yang telah menyambut kami dengan baik, dimulai tadi dengan Yel-Yel di depan Rutan yang dilaksanakan dengan semangat dan kompak, serta seluruh pegawai menyambut kedatangan kami dengan ramah dan hangat", terang Kalapas I Medan.
Dalam sesi tanya jawab yang dilaksanakan seusai paparan dari Ketua Tim ZI, perwakilan dari Lapas I Medan menanyakan hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Rutan Perempuan Kelas IIA Medan dan trik dalam meraih Predikat WBK. Pertanyaan tersebut dijawab secara langsung oleh Karutan Perempuan Medan, yang menjelaskan bahwa pembangunan Zona Integritas bukan hanya dilaksanakan oleh beliau sendiri, tetapi karena solidnya seluruh pegawai.
"Kunci keberhasilan meraih WBK adalah inovasi Pelayan publik berbasis IT serta tim yg solid, yang kompak dan mau bekerja dengan baik untuk satu tujuan yang sama yakni pelayanan publik yang bersih dan bebas dari KKN", jelas Karutan.(AVID/R)