Nganjuk, Wartapembaruan.co.id - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nganjuk melaksanakan kegiatan pelatihan penanganan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), bertempat di Kantor KPH Nganjuk pada Selasa (29/11/2022).Pelaksanaan pelatihan dibuka oleh Kasi Pembinaan Sumber Daya Hutan (PSDH) Ir. Puguh Budi Santoso dalam hal ini Mewakili Administratur yang sedang bertugas di luar.
Peserta pelatihan P3K adalah karyawan KPH Nganjuk, mitra kerja penyadap getah pinus, blandong dan persemaian yang berasal dari Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Nganjuk, para mandor di lapangan.
Materi pelatihan P3K diantaranya anatomi tubuh manusia, cedera jaringan lunak, cedera otot rangka, Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Bantuan Hidup Dasar, penanganan pingsan, penanganan jatuh dari ketinggian, penangganan berbagai luka, penanganan patah tulang, evakuasi pemindahan penderita angkat angkut dan menggunakan ambulance ke rumah sakit.
PMI Kabupaten Nganjuk di Wakili oleh Gisan Wijayadi serta tim Nur Syuaib dan Andi Hasan menyampaikan bahwa materi dasar ini sangat penting untuk diketahui dan dipelajari oleh para pekerja dilapangan, apalagi kawasan hutan jauh dari Puskesmas maupun Rumah Sakit.
“Pertolongan pertama pada kecelakaan ini sangat berguna dan harus ditangani dengan benar, tujuannya untuk mengantisipasi keadaan korban supaya tidak semakin parah,” ujarnya.
Salah seorang peserta, mandor menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang memberikan kesempatan kepada para pekerja di lapangan untuk mengikuti pelatihan P3K.
“Pelatihan ini sangat berguna dan menjadi bekal kami dalam penanganan kecelakaan kerja di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu Kasi Pembinaan Sumber Daya Hutan (PSDH) Ir. Puguh Budi Santoso menyatakan bahwa pelatihan P3K tersebut sengaja digelar dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada jajaran KPH Nganjuk dan mitra kerja tentang pertolongan pertama pada kecelakaaan.
Ditempat terpisah wakil adm Sumanto Budi Hartono lewat telepon mengatakan kegiatan semacam ini sangat baik di laksanakan sebagai bekal para mandor dalam melaksanakan tugas sehari-hari dilapangan, dan masyarakat desa hutan apada umumnya, ''pungkasnya (isk)
