Singapura, Wartapembaruan.co.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu melakukan 4 prioritas utama dalam mendorong produktivitas dan mewujudkan pemulihan yang berpusat pada manusia."Empat prioritas utama ini berdasarkan pengalaman nasional kami, serta diskusi dan praktik di tingkat internasional. Kami yakin 4 prioritas utama ini relevan bagi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik," kata Menaker saat memberikan sambutan Sesi Sidang Pleno pada Pertemuan Regional Asia-Pasifik ke-17 di Singapura, Rabu (7/12/2022).
Pertama, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu melanjutkan investasi pada pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan melalui percepatan pengembangan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat.
Menurut Menaker, investasi pada pengembangan keterampilan membantu mempersiapkan tenaga kerja, khususnya bagi pemuda, perempuan, pekerja di sektor informal, penyandang disabilitas, dan pekerja migran untuk menghadapi ketidakpastian di dunia kerja di masa mendatang.
"Dan salah satu strategi inisiatif yang relevan di kawasan Asia-Pasifik yang mungkin sesuai adalah pendekatan pelatihan vokasi berbasis masyarakat," ujar Menaker.
Kedua, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu membuat kerangka kelembagaan untuk mendukung transisi ke formalitas dan pekerjaan yang layak.
Menaker menyatakan, saat ini pekerjaan informal dan pekerja di sektor informal memiliki kesempatan yang terbatas untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
Transisi ke formalitas dan pekerjaan yang layak, katanya, dapat dilakukan melalui penyediaan fasilitas dan mendorong formalisasi, misalnya melalui penyederhanaan pendaftaran, insentif, peningkatan kesadaran, serta dukungan keuangan dan teknis.
Ketiga, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu membangun fondasi yang kuat untuk perlindungan sosial dan pekerjaan.
"Perlindungan sosial dan ketenagakerjaan yang komprehensif, memadai, dan efektif merupakan pilar utama pertumbuhan yang inklusif. Mereka juga berkontribusi untuk memastikan pasar kerja yang berkelanjutan, adil, dan inklusif, serta mendorong ketahanan yang lebih besar dalam perekonomian kita," kata Menaker.
Keempat, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu memperkuat multilateralisme untuk mempromosikan agenda yang berpusat pada manusia.
Ida meminta ILO agar mendukung negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk melakukan 4 prioritas utama tersebut.
Menurut Menaker, investasi pada pengembangan keterampilan membantu mempersiapkan tenaga kerja, khususnya bagi pemuda, perempuan, pekerja di sektor informal, penyandang disabilitas, dan pekerja migran untuk menghadapi ketidakpastian di dunia kerja di masa mendatang.
"Dan salah satu strategi inisiatif yang relevan di kawasan Asia-Pasifik yang mungkin sesuai adalah pendekatan pelatihan vokasi berbasis masyarakat," ujar Menaker.
Kedua, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu membuat kerangka kelembagaan untuk mendukung transisi ke formalitas dan pekerjaan yang layak.
Menaker menyatakan, saat ini pekerjaan informal dan pekerja di sektor informal memiliki kesempatan yang terbatas untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
Transisi ke formalitas dan pekerjaan yang layak, katanya, dapat dilakukan melalui penyediaan fasilitas dan mendorong formalisasi, misalnya melalui penyederhanaan pendaftaran, insentif, peningkatan kesadaran, serta dukungan keuangan dan teknis.
Ketiga, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu membangun fondasi yang kuat untuk perlindungan sosial dan pekerjaan.
"Perlindungan sosial dan ketenagakerjaan yang komprehensif, memadai, dan efektif merupakan pilar utama pertumbuhan yang inklusif. Mereka juga berkontribusi untuk memastikan pasar kerja yang berkelanjutan, adil, dan inklusif, serta mendorong ketahanan yang lebih besar dalam perekonomian kita," kata Menaker.
Keempat, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik perlu memperkuat multilateralisme untuk mempromosikan agenda yang berpusat pada manusia.
Ida meminta ILO agar mendukung negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk melakukan 4 prioritas utama tersebut.
Ia juga meminta negara-negara di kawasan Asia-Pasifik agar bergandengan tangan dalam mengatasi tantangan global dunia ketenagakerjaan.
"Indonesia siap bekerja sama dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, dan melalui dialog sosial untuk menciptakan kondisi terbaik bagi pemerintah, pekerja, dan pengusaha kita," pungkas Menaker Ida Fauziyah. (Azwar)