Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Anies Baswedan menjadi salah sau tokoh yang banyak diperbincangkan di media sosial. Setelah berakhir masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies langsung dipinang oleh Nasdem untuk menjadi calon Presiden RI pada 2024 mendatang.Sedikit melihat kebelakang, sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017, banyak kebijakan dan program yang dilaksanakan untuk mengubah DKI Jakarta sebagai kota Metropolitan.
Tidak ubahnya seperti pejabat-pejabat lainnya, Anies yang lahir di Kuningan Jawa Barat 7 Mei 1969 ini tetap mendapat pro dan kontra atas upayanya merubah Ibu Kota.
Masuk dalam bursa pencalonan Presiden 2024 mendatang membuat kita sangat layak mengetahui latar belakang Anies yang juga sering dikait-kaitkan dalam politik Identitas.
Dari berbagai sumber diketahui bahwa Anies yang saat ini berusia 53 tahun, menikah dengan Fery Farhati Ganis pada 1996 silam dan dikarunia 4 orang anak yakni Ismail Hakim Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan, dan Mikail Azizi Baswedan.
Lahir dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. Anies dibesarkan di Yogyakarta dan mulai mengenyam pendidikan pada usia 5 tahun di Taman Kanak-kanak (TK) Masjid Syuhada. Lalu pada usia 6 tahun, Anies masuk ke Sekolah Dasar (SD) Laboratori, Yogyakarta. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta.
Anies mulai aktif berorganisasi ketika duduk dibangku SMP dan terkenal aktif dalam beberapa organisasi seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Dia juga menjabat pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai "seksi kematian", karena tugasnya mengabarkan kematian. Masih ketika SMP, Anies Baswedan juga pernah menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.
Setelah mengakhiri pendidikan di SMP Negeri 5 Yogyakarta, Anies melanjutkan pendidikannya di Sekola Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Yogyakarta. Di SMA, Anies tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 orang Ketua OSIS se-Indonesia. Sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Anies ketika dia terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985.
Hal lain yang juga sangat membanggakan dalam perjalanan Anies yakni pada 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Akibatnya, Anies harus menempuh masa SMA-nya selama empat tahun. Anies juga sempat mendapatkan kesempatan di bidang jurnalistik setelah dirinya kembali dari Amerika. Setelah lulus dari SMA, Anies melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni kuliah. Saat itu, Anies diterima di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Dia juga tetap aktif berorganisasi, Anies bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam atau dikenal HMI. Tidak hanya itu, berbagai organisasi diikutinya.
Anies juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang sebelumnya adalah Senat Mahasiswa. Setelah lulus kuliah, Anies mengabdikan dirinya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM. Kemudian, dia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997 setelah mendapatkan beasiswa dari Aminef. Setelah lulus dari S2-nya, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Pada tahun 2004, Anies juga sempat mendapatkan beasiswa sebagai mahasiswa berprestasi dalam bidang politik, dan lulus pada tahun 2005.
Setelah mengenyam pendidikan di bidang ilmu politik, Anies berkarier sebagai akademisi. Ia menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina selama delapan tahun.
Selain itu, ia dikenal sebagai pencetus Indonesia Mengajar, sebuah gerakan yang merekrut generasi muda Indonsia untuk sebagai mengajar di wilayah-wilayah terluar Indonesia selama satu tahun. Kiprahnya di bidang pendidikan berlanjut ke ranah politik dengan bergabung dalam konvensi calon presiden yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat pada tahun 2013. Antara bulan Oktober 2014 hingga Juli 2016, ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo.
Dalam pemilihan umum gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta tahun 2017, Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno dan diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Keadilan Sejahtera. Pasangan Anies-Sandi berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan mengalahkan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama satu periode dan menyelesaikan masa baktinya pada bulan Oktober 2022 lalu.