Malang, Wartapembaruan.co.id - Ketua TP PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak membuka Rapat Koordinasi Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur dan Perencanaan PKK Sehat Lestari Berencana Tahun 2022, yang di laksanakan di Senyum World Hotel, Batu, Selasa (15/11). Pada Rakerda tersebut, Arumi juga melaunching buku berjudul 'Aku Anak Sehat dan Kuat'.
Sebagai informasi, Buku 'Aku Anak Sehat dan Kuat' yang ditulis Arumi Bachsin merupakan buku anak bergambar yang mengisahkan tentang seorang ibu dan kedua anaknya mendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi. Buku tersebut juga berpesan, pentingnya imunisasi bagi anak dalam rangka membuat sistem kekebalan dalam tubuh.
Menurutnya, buku tersebut sebagai upaya mengimplementasikan gerakan gemar membaca bagi anak usia dini untuk mendukung gerakan literasi. Buku tersebut dibuat dengan gambar yang menarik dan dengan berbagai macam warna. Sehingga diharapkan anak-anak lebih minat untuk membaca.
"Pada kesempatan berbahagia ini mohon ijin kami akan melaunching Buku Aku Anak Sehat Dan Kuat, bekerjasama dengan PT. Penerbit Erlangga yang nantinya akan dimafaatkan bagi anak – anak Balita pada Kelompok PAUD dan Taman Kanak – Kanak," ujarnya.
Distribusi bukunya pun, lanjut Arumi, melalui Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Jawa Timur, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGKTI) Jawa Timur dan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Jawa Timur, semoga buku ini bermanfaat bagi Anak – Anak Usia Dini. Selain itu, buku ini sudah dapat ditemui di semua toko buku yang ada di Indonesia.
Disisi lain, mengenai Rakor TP PKK se Jawa Timur, Arumi mengatakan, dirinya berharap adanya sinergitas program gerakan PKK mulai jenjang Tim Penggerak PKK Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai Desa / Kelurahan haruslah nampak jelas keterkaitannya.
Utamanya, dalam perencanaan program sesuai dengan potensi daerah dan kemampuan ketersediaan anggaran Pemerintah Daerah bermitra dengan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Terkait.
"Penyusunan program kerja supaya memperhatikan lima misi gerakan PKK untuk mencapai Rencana Induk Dan Strategi Gerakan PKK sampai dengan Tahun 2024," ujar Arumi.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan lima misi tersebut yang meliputi pembentukqn karakter keluarga melalui pola asuh sesuai dengan nilai dasar pancasila, meningkatkan pendidikan dan ekonomi keluarga, memperkuat ketahanan keluarga melalui pemenuhan pangan, sandang, rumah sehat layak huni serta tata laksana Rumah Tangga (RT).
Selain itu, Arumu juga berpesan, misi tersebut haruslah berpedoman pada meningkatkan kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat serta modernisasi organisasi PKK dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Tim PKK Jatim mengawali tahun ini berproses membuat buku saku mengenai cegah perkawinan anak. Terimakasih kerjasama mitra dari seluruh pihak yang terlibat, BKKBN, Dispendik Jatim, Kantor Agama dan lain sebagainya termasuk BNN," ujar Arumi.
Mantan Ketua TP PKK Kab Trenggalek tersebut juga menambahkan, diharapkan buku saku tersebut dapat dipahami oleh anak maupun orang tua.
"Ada 12 modul yang diadaptasi dari Bina Keluarga Balita di Posyandu, yang mana buku ini dikerjakan dalam waktu 3 bulan dan terdapat sistem penilaian lulus atau pun tidak lulus. Selain itu, tentu ada wisudanya," ujar Arumi.
Menariknya, lanjut Arumi, program ini mengajak keterlibatan ayah untuk mendapatkan edukasi mengenai pola asuh anak.
Dikesempatan yang sama Wagub Emil yang hadir mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menambahkan, PKK merupakan jejaring yang efektif yang digerakkan oleh perempuan.
"Ini luar biasa dan memang PKK melakukan transformasi sesuai perkembangan jaman. Akan ada lintas generasi di PKK," kesan Emil.
"Kekuatan PKK ini sangat luar biasa mulai dari pusat hingga tingkatan dasawisma. PKK merupakan gerakan ikhlas," imbuhnya.
Mengenai buku 'Aku Anak Sehat Dan Kuat' yang baru dilaunchingkan Wagub Jatim menyampaikan selain sebagai saran sosialisasi diharapkan buku tersebut dapat menjadi internalisasi supaya dapat menjadi kebiasaan dikalangan anak-anak.
"Judul bukunya seperti lagu ketika saya masih kecil, dan hingga saat ini membekas. Maka dari itu hal seperti ini perlu dikelola sebagai terobosan agar pesan dari buku tersebut dapat terus tertanam di ingatan anak-anak," kata Emil.