Bekasi. Wartapembaruan.co.id -- Di lansir dari berita sebelum nya CV. Tanduan Humora Sejahtera.Selaku pelaksana proyek bangunan Jembatan kampung Gaga Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gebong, Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Diduga mengabaikan manajemen keamanan, keselamatan dan kesehatan Kerja (K3).
Hal itu terlihat, banyak pekerja yang tak menggunakan helm proyek, sarung tangan (safety gloves), sepatu keselamatan untuk pekerja (rubber safety shoes).
Padahal K3 sudah diatur dalam uraian pekerjaan dan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
Berdasarkan pantauan, awak media, sabtu 26/ 11/2022. proyek pembangunan jembatan Kampung Gaga Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong kabupaten Bekasi propensi Jawa Barat, proyek bersumber dana pembangunan jembatan (APBD). Kabupaten Bekasi, melalui Dinas Bina Marga Bidang kontruksi Suber daya air, Tahun Anggaran 2022 masa pelaksanaan 120 hari kalender.
Proyek bangunan jembatan tersebut yang terpampang di papan proyek menelan anggaran Rp. 2.233.202.090,00, yang bersumber dari APBD tahun 2022. tampak dalam pelaksanaan banyak para pekerja mengabaikan keselamatan kerja (k3).
“Di areal pekerjaan terlihat hanya beberapa orang saja pekerja yang memakai helm tapi ada juga tak memakai sepatu safety, bahkan ada yang memakai Swallow sandal, yang jelas proyek kerjaan itu mengabaikan keselamatan kerja ” ujar seorang warga yang enggan menyebutkan nama nya.
Menurut keterangan salah seorang pekerja, sebut saja Bewok, dia mengaku bahwa dirinya tidak diberikan alat pelindung dikarenakan tidak ada.
”Ya, kalau ada alat pelindung, pasti saya pakai, tapi ada beberapa pekerja yang memakai helm tapi, tidak memakai sepatu, "ucap nya di lokasi proyek tersebut.
Sementara, salah seorang yang mengaku sebagai pengawas dari kantor yang berinisial Dani ketika di konfirmasi oleh awak media tidak mengenal soal safety K3 bagi para pekerja, dirinya hanya mengatakan sebagai pengawas dari kantor, tidak mengurusi perlengkapan keamanan pekerja.
Masih di areal pekerjaan proyek jembatan, salah seorang pekerja mengatakan bahwa dirinya tidak tau siapa yang menangani proyek tersebut.
“Saya enggak tahu siapa bos proyek ini bang, tapi kalau mandornya ada tadi. Saya hanya pekerja saja di sini bagian pengecoran bantalan penahan ,"ucap nya.
"Sementara sampai berita ini tayang, belum ada yang bisa dikonfirmasi. Diduga pihak Dinas terkait adanya kongkalingkong dengan pihak kontraktor sehingga mereka terkesan tutup mata.(Tiem).