Batu, Wartapembaruan.co.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu menggelar acara Anugerah Lingkungan Hidup di TPA Tlekung, Selasa (29/11).
Membuka acara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aries Setiawan, menjelaskan bahwa acara ini adalah agenda tahunan yang dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi pemerintah Kota Batu kepada masyarakat, yang telah membantu Dinas Lingkungan Hidup dalam melakukan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Harapannya masyarakat semakin berperan aktif menjaga lingkungan hidup di Kota Batu, sebagai upaya perlindungan di daerah hulu das Brantas. Dari Kota Batu untuk Indonesia,” ujar Aries.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menyampaikan bahwa pada tahun ini, sudah ada 200 kejadian bencana dan sebagian besar adalah longsor. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia yang tidak bijaksana dalam memperlakukan lingkungan.
“Marilah kita betul-betul sangat bijak, baik kepada lingkungan terdekat dan lingkungan lain,” kata Dewanti.
“Penghargaannya tidak sebanding dengan kerja keras bapak/ibu semua. Penghargaan ini hanya bonus, yang terpenting bagaimana kita terus memberikan sosialisasi, menjaga dan mengelola lingkungan. Menjaga lingkungan adalah keharusan atau jika tidak kita sendiri yang kena akibatnya,” pesan Dewanti.
Dewanti juga menyebutkan bahwa Kota Batu mempunyai DLH dan Sabers Pungli (Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali) dalam usaha menjaga lingkungan terutama DAS Brantas. Namun, dibutuhkan usaha dari semua pihak untuk menjaga lingkungan, misalnya pilah sampah dari rumah.
“Selangkah demi selangkah untuk menjaga lingkungan akan lebih baik daripada membiarkan lingkungan rusak,” ujar Dewanti.
Dalam acara ini diserahkan beberapa penghargaan bidang lingkungan hidup tingkat Kota, Provinsi maupun Nasional yang telah melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup di Kota Batu. Meliputi Adiwiyata, Desa BERSERI, PROKLIM, Penilaian Kinerja dan DANUMAYA.
Di dalam acara ini juga diumumkan Desa Oro-oro Ombo yang telah melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilayahnya dengan baik yang mendapatkan penghargaan DANUMAYA.
(Sumber berita Diskominfo Kota Batu : Hasan, Hadi, Eko, Diki)
Pewarta : Ratri
“Harapannya masyarakat semakin berperan aktif menjaga lingkungan hidup di Kota Batu, sebagai upaya perlindungan di daerah hulu das Brantas. Dari Kota Batu untuk Indonesia,” ujar Aries.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menyampaikan bahwa pada tahun ini, sudah ada 200 kejadian bencana dan sebagian besar adalah longsor. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia yang tidak bijaksana dalam memperlakukan lingkungan.
“Marilah kita betul-betul sangat bijak, baik kepada lingkungan terdekat dan lingkungan lain,” kata Dewanti.
“Penghargaannya tidak sebanding dengan kerja keras bapak/ibu semua. Penghargaan ini hanya bonus, yang terpenting bagaimana kita terus memberikan sosialisasi, menjaga dan mengelola lingkungan. Menjaga lingkungan adalah keharusan atau jika tidak kita sendiri yang kena akibatnya,” pesan Dewanti.
Dewanti juga menyebutkan bahwa Kota Batu mempunyai DLH dan Sabers Pungli (Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali) dalam usaha menjaga lingkungan terutama DAS Brantas. Namun, dibutuhkan usaha dari semua pihak untuk menjaga lingkungan, misalnya pilah sampah dari rumah.
“Selangkah demi selangkah untuk menjaga lingkungan akan lebih baik daripada membiarkan lingkungan rusak,” ujar Dewanti.
Dalam acara ini diserahkan beberapa penghargaan bidang lingkungan hidup tingkat Kota, Provinsi maupun Nasional yang telah melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup di Kota Batu. Meliputi Adiwiyata, Desa BERSERI, PROKLIM, Penilaian Kinerja dan DANUMAYA.
Di dalam acara ini juga diumumkan Desa Oro-oro Ombo yang telah melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilayahnya dengan baik yang mendapatkan penghargaan DANUMAYA.
(Sumber berita Diskominfo Kota Batu : Hasan, Hadi, Eko, Diki)
Pewarta : Ratri