Medan, Wartapembaruan.co.id -- ASN yang berintegritas tentu bekerja guna mencapai tujuan mulia. Dalam pemasyarakatan, tujuan tersebut ialah mewujudkan pembinaan dan pelayanan publik yang prima.Salah satu tolak ukur terwujudnya pelayanan prima yang berlandaskan integritas ialah predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi), yang kini telah berhasil disandang oleh Rutan Perempuan Kelas IIA Medan pimpinan Ema Puspita tersebut.
Menyandang predikat itu, membuat kunjungan studi tiru santer terjadi di Rutan Perempuan Medan. Kali ini, Sabtu (26/11/2022, Rutan yang kerap disebut RUPERDAN itu menyambut kunjungan studi tiru dari tim Zona Integritas Lapas Kelas IIB Kutacane.
Perwakilan Lapas Kutacane setibanya di RUPERDAN, langsung disambut penampilan yel yel dari jajaran pegawai Rutan, beserta tarian daerah dan yel-yel dari warga binaan.
Rangkaian studi tiru yang dilaksanakan di aula Rutan Perempuan Medan lalu dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Pemasyarakatan. Sebelum paparan terkait RUPERDAN dimulai, Karutan Perempuan Medan juga memberikan kata sambutannya.
“Semoga Bapak-Bapak sekalian dapat mengambil hal yang dapat diimplementasikan nantinya ketika kembali ke Kutacane. WBK bukanlah prestasi akhir, melainkan garis start, untuk memberikan pelayanan publik yang prima.” ujar Ema Puspita.
Kalapas Kutacane pun memberikan sepatah kata dalam pembukaan studi tiru tersebut. “Di sini saya membawa tim ZI yang masih tergolong muda, agar dapat memetik perubahan dan bekal untuk diimplikasikan pada satker. Terima kasih untuk sambutan dari Rutan Perempuan Medan yang luar biasa.” ujar Chandra Wiharto.
Setelahnya, Ketua ZI Rutan Perempuan Medan, Ika Suryani Meliala memberikan paparan terkait pembangunan Zona Integritas di RUPERDAN. Acara dilanjut dengan diskusi tanya jawab yang apik, sebelum diakhiri dengan menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” dan sesi foto bersama. (R/AVID)