Batubara, Wartapembaruan.co.id -- Untuk di Batubara sekitarnya, siapa yang tak kenal dengan nama 'Peradaban Coffee', nama sebuah coffee yang menjadi sasaran tongkrongan anak muda yang berada di simpang galon, Desa Pakam Kecamatan Medang deras Kabupaten Batubara. Peradaban Coffee ini selalu di kunjungi anak muda, bahkan tak jarang juga unsur forkopimcam pun menyanbangu coffee ini, mulai dari Camat, kapolsek dan lainnyaCoffee ini di kunjungi bukan karena mewahnya, namun karena selera dan rasa kopi yang pas dilidah dan keronkongan, dengan menu andalan kopi gayo berasal dari takengon, Aceh.
Peradaban coffe sejak 2 tahun terakhir ini telah komit menjadi supliyer kopi. Banyak coffee di Batubara memesan biji kopi dari sini, bahkan pemasarannya sampai ke luar Sumatera utara seperti Pekan Baru Riau.
Namun dibalik tumbuh pesatnya coffee ini, ada ownernya yang ramah, dan memahami kemajuan pasar. Ownernya ini bernama Erwinsyah yang lahir pada 25 Mei 1985, putra asli Medang Deras.
Erwinsyah yang akrab disapa Erwin ini adalah alumni pondok pesantren, Mustafawiyah Purba Baru yang berada di Mandailing Natal. Erwin juga melanjutkan pendidikan Agamanya di Stais Tebing Tinggi Deli. Dan berhasil mendapat gelar Sarjada pendidikan islam (SpdI).
Lulus dari Stais, dengan bekal ilmu dimiliki Erwin mengabdikan dirinya menjadi tenaga pendidik di SD Inpres Desa Medang selama 7 tahun lamanya. Disamping menjadi guru, Ewin juga aktif dalam kegiatan sosial di desanya.
Dari situ, Erwin juga termotivasi untuk membuka usaha, mulai dari Depot Air Minum, sampai membuka coffee. Dalam membuka usaha ini, Erwinsyah Spdi tetap berpegang pada prinsipnya sebagai pendidik yang baik, mengajarkan para pekerjanya cara mengatur usaha, sampai pekerja tersebut menjadi waiters dan barista kopi yang bisa di andalkan, dan paham menarik pelanggan.
Erwin mengaku, dalam memajukan usaha dibutuhkan pengalaman, tekad yang kuat, dan tak lepas dari sikap dan etika yang bijaksana. Dari situlah dirinya belajar cara memperlakukan pekerjanya seperti teman, dan bersama membangun usaha.
Ada yang menarik tentang manajemen bisnis yang diterapkan oleh Erwin, dirinya bersama tim mengedepankan konsep berbisnis/berdagang yang berkah. Hal itu terlihat saat dirinya menyempatkan dan menyisipkan waktu untuk berbagi kepada anak yatim dan kaum dhuafa dari keuntungan usahanya.
Dibalik berjalannya usaha itu, Erwinsyah juga aktif dalam berorganisasi ditingkat desa, sampai kecamatan. Hingga modal organisasi yang dimilikinya ini membuat dirinya dipercaya sebagai ketua Panitia Pilkades Desa Medang Tahun 2022. Tanpa mengesampingkan peran dari berbagai pihak, dibalik suksesnya pilkades Medang ternyata ada Erwin didalamnya yang berperan berserta timnya.
Dari cerita Erwin ini menjadi motivasi untuk anak muda, karena pemuda haruslah berperan bukan baperan. Itulah cara yang ditunjukkaan Erwin, dari sang pendidik yang terjun dalam dunia bisnis.(AS)